BENDA SENI KUNO

Kembalinya Shiva Nataraja ke India

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2014 15:23 WIB
Perdana menteri India Narendra Modi menyambut kembalinya dua barang seni kuno Hindu yang sebelumnya dicuri dari kuil di Tamil Nadu.
Narendra Modi menyambut Tony Abbott saat menyerahkan patung perunggu Shiva Nataraja (CNN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana menteri India Narendra Modi menyambut kembalinya dua barang seni kuno Hindu yang sebelumnya dicuri dari kuil di Tamil Nadu.

Saat bertemu dengan Modi di New Delhi pada Jumat lalu, perdana menteri Tony Abbott memberikan patung perunggu Shiva Nataraja yang berusia 900 tahun dan sebuah patung batu Ardhanariswara yang berasal dari sekitar tahun 1100.

“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam dari 1,25 juta orang India kepada perdana menteri Abbott atas usahanya mengembalikan patung kuno yang dicuri dari India,” kata Modi seperti dikutip dari laman CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Modi mengatakan Abbott dan orang-orang Australia telah menunjukkan rasa hormat yang begitu besar terhadap warisan budaya.

The National Gallery of Australia di Canberra membeli Shiva Natarja seharga AS$ 5 juta (atau sekitar Rp 58 miliar) pada tahun 2008 dari pedagang seni di New York bernama Subhash Kapoor.

Kapoor ditangkap di Jerman pada tahun 2011 dan kemudian diekstradisi ke India ketika ia menunggu sidang.

Pemilik sebelumnya dari Art of the Past Gallery, Kapoor, menjual Ardhanariswara kepada Art Gallery of New South Wales, Sydney senilai AS$ 280.000 (atau sekitar Rp 3 miliar) pada 2004.

Pada Maret tahun ini, pemerintah India menyurati pemerintah Australia hendak mencari kedua benda seni tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang menandai dikembalikannya dua patung ini oleh Abbott, National Gallery of Australia mengatakan pihaknya tidak akan pernah dengan sengaja membeli barang hasil curian atau jarahan.

Dikatakan pula bahwa galeri tersebut telah melakukan penelitian panjang, komprehensif, dan independen sebelum membeli Shiva Nataraja dari Kapoor.

“Proses pengadilan belum menyatakan galeri ini merupakan korban dari penipuan yang sangat berani.” ujar direktur galeri Ron Radford.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER