JAK JAPAN MATSURI 2014

Menyulap Sampah Jadi Benda Bernilai

CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2014 11:21 WIB
Pernahkah terpikir membuat lampion dari botol plastik bekas? Botol plastik bekas bukan hanya disulap jadi sedap dipandang mata, tetapi juga berguna untuk kehidupan sehari-hari.
Seni kerajinan lampion dari botol bekas di Jak Japan Matsuri 2014 (Yohannie Linggasari/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah terpikir membuat lampion dari botol plastik bekas? Botol plastik bekas bukan hanya disulap jadi sedap dipandang mata, tetapi juga berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Bob Novandy telah melakukannya sejak 17 Agustus 2003 lalu. Hingga kini, ia telah menyulap ratusan botol plastik bekas jadi lampion, mobil-mobilan, tempat pensil dan lainnya.

Bob bercerita alasan ia menyelami kerajinan tangan ini adalah keprihatinannya akan banjir besar yang kerap melanda Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak sampah botol plastik yang ikut terbawa banjir. Maka saya pun berpikir untuk berkreasi dengan botol plastik bekas," ujar Bob saat diwawancarai saat acara Jak Japan Matsuri, di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Senin (15/9).

Kepeduliannya terhadap lingkungan jadi motivasi paling kuat bagi Bob untuk berkreasi dengan sampah-sampah tersebut. "Prinsip saya, hanya dua langkah menghadapi sampah, yaitu mengalah jadi musibah atau mengolah jadi berkah," tuturnya.

Bukan hanya jadi hobi pribadi, Bob juga mengajarkan kerajinan tangan ini kepada masyarakat di sekitarnya.

"Mulai dari siswa Taman Kanak-Kanak sampai perguruan tinggi. Saya juga kerap diundang untuk pelatihan Dharma Wanita, Pramuka, Karang Taruna, dan sebagainya," katanya lagi.

Meski sudah belasan tahun menggeluti kerajinan tangan ini, Bob tetap berniat melanjutkannya karena sampah plastik kerap bertambah dari tahun ke tahun.

"Selain mengurangi sampah, kerajinan tangan ini juga bisa mengurangi pengangguran," katanya.

Menurutnya, potensi kerajinan tangan ini menjadi industri rumahan juga cukup besar. Namun, diperlukan ketekunan dan ketelitian yang besar untuk membuat kerajinan tangan ini.

Sampah yang tadinya tak bernilai jual tinggi berubah menjadi suatu komoditas. Untuk sebuah lampion, Bob menjualnya seharga Rp 100 ribu. Sementara, mobil-mobilan ia jual dengan harga Rp 200 ribu.

Baru-baru ini, ia membuat lampion raksasa yang terdiri dari 487 botol bekas dalam rangka Hari Ulang Tahun DKI Jakarta. "Ide ini tercetus karena sampah-sampah di sungai Jakarta sudah sangat parah. Saya rangkai tanpa lem," katanya.

Menurutnya, sudah banyak pula yang mengikuti jejaknya. "Minimal, orang-orang sadar kalau sampah bisa jadi berkah kalau diolah dengan benar," ujarnya kemudian mengakhiri pembicaraan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER