FILM INDONESIA

3 Nafas Likas, Ikrar Perempuan Perkasa

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2014 13:10 WIB
Kisah 3 Nafas Likas merupakan esensi tiga janji Likas Tarigan, perempuan perkasa dari tanah Karo, kepada tiga orang penting dalam hidupnya.
Para pemain dalam film 3 Nafas Likas (CNNIndonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bahagia adalah mendapatkan ketenangan hidup. Tapi kau butuh perjalanan panjang yang tak mungkin lurus-lurus saja. Jalanmu harus berliku dan naik turun supaya kau bisa memaknai arti ketenangan hidup itu pada akhirnya.

Begitu kata Likas Tarigan dalam film 3 Nafas Likas. Film itu menceritakan kisah nyata Likas Tarigan, istri tokoh militer era kemerdekaan, Letnan Jenderal Djamin Gintings. Ceritanya dibuat dari sudut pandang perempuan.

Likas Tarigan diceritakan sebagai sosok perempuan Karo yang cerdas dan kuat. Sejak kecil, ia adalah murid terpintar di antara kawan-kawannya. Ia juga bertekad penuh menjadi guru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konflik mulai terjadi ketika sang ibu yang diperankan Jajang C. Noer menentang keputusannya untuk sekolah tinggi. Namun, tekad yang kuat dari seorang Likas membuatnya terus sekolah.

Kisah menjadi lebih berbumbu ketika Likas akhirnya menemukan pujaan hati yang merupakan seorang tentara. Keduanya akhirnya menikah. Namun, kisah cintanya tak mulus-mulus saja.

Sebagai istri tentara, Likas harus ikut berjuang demi kemerdekaan. Naik turun gunung, juga hidup dengan kondisi yang serba tak nyaman. Atas nama cinta, ia tetap melakoninya.

Kisah 3 Nafas Likas merupakan esensi tiga janji Likas kepada tiga orang terpenting dalam hidupnya. Ayahnya Ngantari Tarigan (Arswendi Nasution), kakaknya Njohre Tarigan (Ernest Samudera), dan suaminya Djamin Gintings (Vino G. Bastian).

Film itu berlatar beberapa periode waktu, mulai era 1930-an hingga 2000. Rentang waktu itu mengiringi gejolak perjalanan hidup Likas. Sejak perang kemerdekaan, pergolakan revolusi tahun 1960-an, hingga masa kejayaan perekonomian Indonesia.

Latar film diambil di Sumatera Utara dan Ottawa, Kanada.

Likas cilik diperankan Tissa Biani Azzahra, sedangkan Likas dewasa diperankan Atiqah Hasiholan dan Tuti Kirana. Sedang Marissa Anita berperan sebagai penulis yang membuat biografi Likas.

3 Nafas Likas wajib tonton bagi wanita Indonesia. Film itu bercerita soal perjuangan, cinta, dan banyak sisi keperempuanan. Meski terkesan serius, tetap ada humor yang diselipkan.

Film itu juga mengumbar adegan sedih yang bermaksud mengaduk emosi penonton. Misalnya, ketika Djamin meninggal di Kanada. Monolog Likas bagaikan salam perpisahan dengan suami.

Tak ada lagi temanku berdiskusi dan berdebat. Cuma engkau yang bisa memarahiku dengan mata yang tetap memancarkan cinta. Tapi aku akan berusaha kuat. Karena aku tahu, kau tak suka ketika aku lemah. Karena aku tahu, kau jatuh cita pada aku yang kuat. Sebagaimana aku pun jatuh cinta pada dirimu dulu.

Dialog Likas dipenuhi aura puitis serta romantisme, yang amat mewakili perasaan hati wanita.

Didukung riset

Film yang diproduksi Oreima Films itu disutradarai Rako Prijanto, yang pernah meraih piala Citra lewat film Sang Kiai. Baginya, film 3 Nafas Likas memberikan dampak personal.

“Saya jadi lebih banyak berdiskusi dengan istri dan lebih memahami perempuan,” katanya saat konferensi pers usai penayangan film 3 Nafas Likas di XXI Epicentrum, Jakarta, Selasa (7/10).

Rako berharap, filmnya dapat menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia, serta membuat pria lebih memahami posisi perempuan.

Diakuinya, proses pembuatan film tidaklah mudah. Latar waktu yang berbeda-beda membuat persiapan latar tempat memakan waktu yang cukup lama.

“Kesulitannya adalah menemukan bangunan asli yang sudah tidak ada sekarang. Kami mengakalinya dengan teknik CGI (computer-generated imagery),” ujarnya menjelaskan.

Bukan hanya Rako yang bekerja keras untuk 3 Nafas Likas. Sang pemeran utama, Atiqah juga banyak melakukan riset demi melakoni perannya. Buku biografi Likas menjadi salah satu bacaan wajibnya.

Ia juga wawancara dengan Likas (90) untuk melengkapi riset. “Meski beliau sudah berusia 90 tahun, ingatannya masih sangat tajam. Ia bahkan ingat tanggal kejadian dalam setiap pengalamannya,” kata Atiqah kagum.

Di sisi lain, Vino juga memperdalam perannya dengan banyak berdiskusi dengan keluarga Djamin. “Saya bertemu Bu Likas dan anak-anaknya. Saya tanyakan bagaimana cara Pak Djamin berdiri sampai tersenyum. Saya juga melihat-lihat foto beliau,” tutur Vino.

Film 3 Nafas Likas akan ditayangkan di bioskop tanah air, 16 Oktober mendatang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER