Jakarta, CNN Indonesia -- Meski belum menjadi film dengan biaya produksi tertinggi, tampaknya film trilogi The Hobbit bakal jadi pesaing film-film berbiaya tinggi. Trilogi The Hobbit sejauh ini telah memakan biaya hampir US$ 750 juta (atau sekitar Rp 9 triliun).
Pengambilan gambar tiga film
The Hobbit dilakukan di New Zealand. Sampai dengan Maret lalu, biaya produksi telah mencapai US$ 745 juta (atau sekitar Rp 8,9 triliun).
Angka ini termasuk biaya pengambilan gambar serta efek digital yang dikerjakan bertahun-tahun. Namun, belum termasuk biaya produksi selama delapan bulan lainnya. Belum jelas apakah biaya ini sudah termasuk biaya pemasaran dan distribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warner Bros., perusahaan yang memproduksi film ini, pada Selasa kemarin menolak menjawab pertanyaan seputar biaya. "Kami tidak berkomentar soal biaya produksi," tulis Candice McDonough, wakil presiden senior di New Line Cinema dan Warner Bros. Entertainment, dalam surat elektronik seperti dikutip dari
cbsnews.
Meski begitu, biaya produksi per film
The Hobbit bukanlah yang termahal. Atau mungkin belum. Box Office Mojo dan Guinness World Records mengestimasi biaya produksi film tertinggi diraih oleh
Pirates of the Caribbean: At World's End yang menghabiskan biaya sekitar US$ 300 juta (atau sekitar Rp 3,6 triliun).
Adapun, Box Office Mojo memperkirakan dua film pertama Hobbit akan meraih US$ 1,98 miliar (atau sekitar Rp 23,77 triliun) di box office.
Dokumen finansial di New Zealand menyediakan informasi secara detail tentang biaya produksi film Hollywood. Di New Zealand juga, Warner Bros membuat perusahaan untuk mendokumentasikan laporan reguler finansial yang dapat diakses publik.
Sutradara trilogi Peter Jackson telah mempromosikan peluncuran
The Hobbit: The Battle of the Five Armies di media sosial. Ia memasukkan poster film ini ke halaman Facebook dan menuliskan, "Kami semakin dekat" pada bulan lalu.