Jakarta, CNN Indonesia --
Perahu Kertas,
Rectoverso,
Madre. Buku-buku karya penulis Dewi Lestari alias Dee itu sudah diadaptasi ke film. Akhir tahun nanti, karya lamanya,
Supernova juga akan diangkat ke layar lebar.
Karya-karya Dee itu menjadi objek keroyokan beberapa sutradara.
Madre digarap Benni Setiawan,
Perahu Kertas oleh Hanung Bramantyo, dan
Rectoverso ditangani Marcella Zalianty, Rachel Maryam, Happy Salma, Cathy Sharon, dan Olga Lydia.
Supernova nanti, disutradarai Rizal Mantovani.
Diwawancara
CNN Indonesia melalui surat elektronik, Dee mengaku tidak pernah menawarkan kisah-kisah novelnya diadaptasi menjadi film pada produser atau sutradara tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sejauh ini saya tidak pernah berada di posisi menawarkan. Dan memang demikian praktek umum yang terjadi. Produserlah yang melamar buku untuk diadaptasi, bukan sebaliknya,”jawab Dee.
Dee sendiri mengaku tidak pernah terjun langsung memilih sutradara dan para pemain. Sampai saat ini, ia adalah pihak yang ditawarkan dan dibeli hak adaptasi bukunya, kecuali untuk
Perahu Kertas.
Dalam
Supernova yang akan difilmkan Desember mendatang, Dee mengaku tak mengikuti proses produksinya. Namun, ia sempat berdiskusi dengan produser Sunil Soraya.
“Sunil sempat beberapa kali mengajak berdiskusi, termasuk soal pemain. Namun tentu keputusan terakhir ada di pihak produser, karena saya memang tidak bergabung secara formal sebagai pengambil keputusan,” kata Dee.
Kontribusinya dalam
Supernova hanya sejauh memberi catatan-catatan untuk rancangan skenario. “Saya ingin jadi penonton saja nanti,” jawab Dee saat ditanyai perkembangan filmnya saat ini.
Buku dan film berbedaLazimnya, film-film yang diadaptasi dari novel menoreh kekecewaan di hati penggemar. Banyak penonton yang sudah membaca novel, berpendapat kisah yang diadaptasi ke film tidak sama persis. Bahkan, beberapa film mengubah jalan ceritanya.
Soal itu, Dee mengatakan, jika ia yang memfilmkan sendiri kisah-kisahnya, tentu merasa lebih puas. Namun, sampai saat ini ia belum pernah terlibat total di proses produksi. Hanya
Perahu Kertas yang pernah membawanya terlibat dalam film adaptasi itu.
Dari kontribusinya di film yang dibintangi Maudy Ayunda itu, Dee banyak belajar soal kompromi. Ia harus rela menghilangkan egoisme penulis saat novelnya diadaptasi. Menurutnya, itu karena film bukan sesuatu yang dikerjakan sendiri, melainkan kerja tim. Berbeda dengan buku yang cenderung lebih soliter.
“Jadi sekarang saya berhenti membandingkan. Film ya film, buku ya buku,” katanya.