BUKU KONTROVERSIAL

Digambarkan Jadi Insinyur Komputer Tak Cakap, Barbie Menyesal

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2014 14:42 WIB
“Barbie meminta maaf.” Kalimat itu tertulis di halaman Facebook Barbie.
Ilustrasi boneka Barbie (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Barbie mengisi hati jutaan anak perempuan di dunia. Segala tindak-tanduk boneka fesyen itu menjadi sorotan.

“Barbie meminta maaf.” Kalimat itu tertulis di halaman Facebook Barbie. Boneka ikonik yang diproduksi oleh perusahaan boneka Amerika Mattel itu meminta maaf untuk buku anak-anak yang diterbitkan pada 2010. Di buku itu Barbie digambarkan sebagai insinyur komputer yang tak cakap.

Boneka fesyen itu digambarkan sebagai perempuan tidak kompeten yang tergantung pada bantuan laki-laki. Barbie bahkan tidak dapat menyalakan kembali komputernya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setelah dikritik keras, Mattel berbesar hati untuk meminta maaf kepada para penggemarnya di seluruh dunia.

“Kami percaya bahwa perempuan harus dapat diberdayakan untuk memahami bahwa apapun dapat diraih, dan mereka hidup di dunia tanpa batas,” kata tulisan di Facebook Barbie seperti dikutip dari laman Huffington Post.

Lebih lanjut, akun tersebut meminta maaf karena buku tersebut tidak mencerminkan keyakinan itu. Berikutnya, semua judul Barbie akan ditulis untuk menginspirasi imajinasi anak perempuan. Barbie juga akan memerankan karakter-karakter yang memberdayakan.

Di website Amazon, para pelanggan menuliskan berbagai ulasan negatif terhadap buku Barbie itu sejak 2013. Namun, kemarahan dalam daftar Amazon dan facebook milik Barbie mencapai puncaknya sekarang. Pekan ini, buku mendapat ulasan negatif dari laman Pamie (milik penulis Pamela Ribon) dan laman Consumerist.

Tak ada komentar lebih lanjut dari Mattel kepada media. Hingga Rabu sore buku itu masih dijual di pengecer besar. Termasuk di Amazon dan Barnes and Noble. Pengkritik boneka Barbie berpendapat selama puluhan tahun Barbie menjadi gambaran perempuan yang tidak realistis dan misoginis (pembenci perempuan).
Mereka berpendapat buku itu merendahkan martabat perempuan yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di buku itu tertulis, “Saya hanya menciptakan ide-ide desain,” kata Barbie sambil tertawa. “Saya membutuhkan Steven dan Brian membantu saya mengubahnya menjadi permainan nyata!”

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER