Jakarta, CNN Indonesia -- Gitaris band punk rock Blink 182, Tom DeLonge, ikut angkat bicara soal polemik layanan musik streaming. Tom beranggapan usaha membunuh layanan streaming ibarat seperti sedang membunuh gajah.
Dikutip dari
NME, Tom mengatakan menghilangkan layanan streaming sama dilematis dengan melarang para pemburu membunuh fauna yang dilindungi. Di satu sisi kegiatan tersebut dilarang, namun di sisi lain ada pihak-pihak yang diuntungkan.
"Memaafkan layanan streaming sama seperti memaafkan orang yang membunuh gajah demi gading mereka," ungkap Tom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tom tak menyangkal dirinya memang tidak menyukai layanan streaming, namun bukan berarti layanan tersebut harus dihilangkan sama sekali.
"Mungkin ini tidak membunuh musisi, tetapi membunuh industri," katanya.
Tom juga menegaskan, sebagai orang yang mencintai musik, sudah selayaknya orang-orang memberikan penghargaan yang tinggi pada karya seni.
Tom DeLonge sendiri dikabarkan akan merilis album barunya bersama Anges & Airwaves berjudul
The Dream Walker. Rencananya album ini diluncurkan pada 8 Desember mendatang.
Sementara itu, Blink 182, saat ini tengah bersiap untuk kembali menggarap album baru. Ini akan menjadi album pertama Blink 182 sejak memutuskan hengkang dari label Interscope.