Jakarta, CNN Indonesia -- Kata
selfie boleh saja menambah isi Kamus Oxford 2013 dan dijuluki 'kata tahun ini'. Tapi yang menjadi tren tahun ini--dan bisa jadi berestafet hingga tahun mendatang--adalah kata
belfie alias
bum selfie: memamerkan tubuh bagian belakang, terutama bokong.
Belakangan ini, banyak orang, terutama kalangan pesohor, yang memamerkan
belfie-nya di akun media sosial mereka. Sebut saja, Ireland Baldwin, Kim Kardashian, Rihanna, Nicki Minaj, Miley Cyrus, juga Kristina Behr.
Salah satu efek samping trend
belfie: sebagian wanita di dunia tak lagi berlomba melakukan operasi plastik untuk memperbesar payudara, melainkan bokongnya. Selain implan, juga ada teknik injeksi lemak yang disebut Brazilian
butt lift.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parade bokong tak sebatas diumbar di media sosial melalui
belfie, juga di video musik. Lihat saja, video musik Anaconda dari Nicki Minaj, atau Booty dari Jennifer Lopez dan Iggy Azalea. Tak tanggung-tanggung, video musik tersebut dipirsa lebih dari 20 juta kali di YouTube.
Soal pamer bokong, Kim Kardashian boleh dibilang masternya. Beberapa kali ia menayangkan
belfie di akun media sosialnya, juga di sebuah majalah
online. Disusul
belfie Rihanna dan Miley Cyrus dengan gaya yang tak kalah seksi.
Seolah tak mau ketinggalan tren, tiga model
Sports Illustrated, Nina Agdal, Lily Aldridge and Chrissy Teigen, pun berpose seronok untuk sampul majalah ini. Ketiganya mengenakan pakaian renang dan memamerkan bokong.
Saat Jen Selter memamerkan
belfie di akun media sosialnya, sontak jumlah
follower-nya membeludak, mencapai lima juta orang, mengalahkan Lady Gaga. Tubuhnya yang dibalut gaun
turquoise tampak anggun sekaligus seksi.
Tren
belfie pun membuat industri fesyen bergairah. Beberapa toko pakaian telah menjual
bum-lifting jeans yang membuat bokong pemakainya terlihat lebih berisi. Agaknya, mengenakan celana jeans ini jauh lebih aman ketimbang melakoni operasi plastik.
Seorang perempuan asal London, Joy Williams (24) meninggal secara tragis setelah melakukan operasi plastik bokong kedua di Thailand. Padahal ia telah menggelontorkan biaya tak kurang 2.000 poundsterling.
Dr Sompob Sansiri, yang menangani operasi plastik Williams, dituntut dengan dakwaan keteledoran yang mengakibatkan kematian. Lisensi kliniknya pun dicabut, karena diduga abal-abal (soal ini, ia mengelaknya).
"Siapa pun yang ingin melakukan operasi plastik bokong harus memikirkannya masak-masak," kata Bryan Mayou dari Cadogan Clinic di Chelsea, London. "Terlebih bila operasinya dilakukan di luar negeri. Jangan tergesa-gesa, sebelum melihat langsung kliniknya."
"Saya sendiri melakukan diskusi terlebih dulu dengan si pasien sebelum melakukan operasi plastik pada bagian tubuhnya," kata Mayou seraya menambahkan pentingnya dokter meneliti terlebih dulu kondisi fisik dan psikis si pasien.
Operasi plastik berisiko sangat tinggi. Maka agar kejadian tragis seperti dialami Williams tak terulang, Mayou menyarankan, calon pasien memastikan kliniknya legal dan memahami seluk beluk operasi plastik.