Jakarta, CNN Indonesia -- Asteroid, pasukan ala Stormtrooper
Star Wars, layar sentuh, kostum
superhero. Semua kecanggihan efek visual berbasis
Computer Generated Imagery (CGI) terangkum dalam film anyar,
Garuda.
Tayang di bioskop mulai besok (8/1), lebih awal dari jadwal semula,
Garuda digadang-gadangkan sebagai film Indonesia pertama yang memberondong pemirsa dengan serangkaian efek visual canggih sejak awal hingga akhir.
(Baca Juga: Film CGI Pertama Indonesia Tayang 11 Desember)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menonton
Garuda tak ubahnya menonton film aksi laga
superhero yang diangkat dari kisah fantasi Marvel Comics atau DC Comics produksi Hollywood. Sebut saja,
Iron Man, Captain America.
Garuda mengisahkan seorang pemuda bernama Bara Darma atau Garuda Nusantara (Rizal Alaydruz) yang merupakan seorang anak angkat pengusaha kaya.
(Lihat juga: Rizal Alaydrus, Si Tampan di Balik Topeng Garuda)Tawaran menjadi seorang
superhero dari dokter jenius yang ia temui di jalan, menjadi pilihan hidupnya. Misi Bara: mengalahkan Durja King (Slamet Rahardjo) yang berniat menguasai dunia.
Pada saat yang sama, dunia di ambang kiamat. Sebuah asteroid berdiameter 500 meter melesat mengarah ke Bumi. Indonesia, yang dalam film ini digambarkan sebagai Negara Adidaya, pun terancam.
Digambarkan, Indonesia, sebagai negeri yang sangat maju, memiliki senjata penghancur asteroid bernama MAC Gatotkaca, yang memiliki kekuatan 100 kali bom nuklir Hiroshima, Jepang.
Namun di tengah keyakinan Indonesia akan menjadi penyelamat umat manusia, datanglah Durja King yang merebut senjata mematikan tersebut dan berambisi menguasai dunia.
Demi melawan Durja, Bara kemudian menerima tawaran dari seorang dokter anonim yang mengaku memiliki serum yang mampu membuat seseorang menjadi
superhero.
Maka dimulailah petualangan Bara ala
superhero Marvel Comics dan DC Comics. Sanggupkah Bara menyelamatkan umat manusia dari kejahatan Durja dan ancaman asteroid? Tonton filmnya untuk mengetahui jawabannya.
(vga/vga)