Biarpun Piala Citra sudah dalam genggaman, bagi Asti, penghargaan tertinggi bukan berwujud trofi, melainkan apresiasi penonton.
Menurut dara yang hobi makan ini, menjadi bintang film bukan hal yang mudah termasuk di antaranya harus rela berjuang menurunkan atau menambah berat badan dalam waktu singkat demi totalitas peran.
"Suatu kali, ada orang yang datang tiba-tiba menghampiri aku terus bilang 'Mbak,
thank you ya sudah main jadi Gia dalam film
3 Hari untuk Selamanya. Gia menginspirasi aku untuk jujur pada diri sendiri," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, "Aku merasa sangat terhormat, menurutku itu adalah penghargaan tertinggi."
Demi mempertahankan apa yang telah dicapainya, Asti pun terus belajar dan berlatih. Selain berkuliah di bidang perfilman, dia juga banyak belajar dari para senior, Slamet Rahardjo, Didi Petet, dan Yayu A. W. Unru.
"Mereka mengajarkan teknik-teknik vokal di akting, teknik menjaga rasa dan kontinuitas," kata aktris yang mengaku masih sering kesulitan dalam melakukan alih suara atau
dubbing.