Jakarta, CNN Indonesia -- Demam
Fifty Shades of Grey bukan hanya menjangkiti remaja dan dewasa. Anak-anak pun terpengaruh. Setidaknya begitulah yang terjadi di Inggris. Seorang anak berusia 11 tahun, siswa Sale High School di Manchester termasuk salah satu penggemar berat Christian Grey.
Terbukti, saat memeriahkan Hari Buku Sedunia pada Jumat (6/3) lalu, anak bernama Liam Scholes berbusana mirip tokoh dalam buku karangan E.L. James itu. Dalam buku itu, dikisahkan Grey merupakan seorang pengusaha muda kaya raya yang hobi melakukan seks ekstrem atau BDSM (
Bondage, Discipline, Sadism, Masochism).
Dalam film, Grey diperankan aktor tampan kelahiran Irlandia, Jamie Dornan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Jamie Dornan dan Dakota Johnson, dua pemeran utama Fifty Shades of Grey. (REUTERS/Stefanie Loos) |
Hari Buku Sedunia yang diperingati di Inggris dan Irlandia pada 5 Maret 2015, bukan hanya menjual buku-buku murah dengan fasilitas token seharga 1 Poundsterling atau Rp 19 ribu. Momen itu juga ajang beberapa kegiatan menarik sehubungan buku. Anak-anak dan orang dewasa pun diwajibkan berkostum mirip tokoh dalam buku yang jadi favorit mereka.
Namun Grey bukan tokoh yang layak ditiru oleh anak-anak. Sekolah pun memutuskan untuk menegur Scholes dan melarangnya mengikuti Hari Buku Sedunia. Itu disampaikan ibunda Scholes, Nicola. Ia mengunggah foto putra kecilnya ke media sosial, yang mengenakan setelan jas warna merah maroon dan membawa penutup mata serta pengikat kabel di tangan.
Kedua benda itu identik dengan Grey, dan biasa digunakannya untuk mencipta suasana bercinta ekstrem. Itu ada dalam novel maupun filmnya.
Nicola mengaku kesal karena guru di sekolah melarang putranya ikut kegiatan karena busana yang Scholes kenakan. “Kostum yang tak sopan. Diasingkan dari foto, dikatakan untuk berganti. Bukankah guru berbusana seperti pembunuh dan lainnya mengenakan senjata?”
Nicola berbagi ferita pada Manchester Evening News, bahwa dirinya mendapat telepon dari sekolah soal busana yang dikenakan putranya. Menurut sekolah, kostum Christian Grey tidak pantas dikenakan anak-anak. “Dia tidak boleh ikut bagian atau ikut berfoto. Saya kecewa Liam dihentikan karena busananya,” ujarnya.
“Salah satu guru berbusana seperti Dexter (psikopat dalam serial
Dexter). Saya tidak mengerti kenapa seks dilihat lebih tidak sopan dibanding pembunuhan,” ia menambahkan. Jika anaknya masih berusia sekolah dasar dan guru melarang ini-itu, Nicola mengaku masih bisa memahami. Namun, katanya, Scholes sudah berada di sekolah menengah.
“Lagipula filmnya sudah ada di mana-mana. Itu adalah salah satu dari buku paling terkenal beberapa tahun terakhir, dan bukannya para siswa tidak perhatian akan hal itu,” tuturnya lagi.
Sementara itu, Sale High School sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut bahwa pihak sekolah tidak melarang Scholes melakukan apa pun. “Sekolah tetap pada keputusan yang dibuat kemarin tentang kostum yang dikenakan salah satu murid di Hari Buku Sedunia,” demikian pernyataan yang dibuat.
Ace Showbiz mengutip pernyataan itu berlanjut, “Keputusan itu mencerminkan standar yang tinggi dari sekolah tentang kelakuan siswa, kesejahteraan, dan keamanan.”
“Siswa tidak diasingkan untuk terlibat dalam aktivitas apa pun, seperti yang telah dilaporkan. Kostumnya telah dimodifikasi, dan dia kemudian bisa berpartisipasi penuh dan menikmati harinya,” ujar pernyataan itu lagi. Sekolah juga mengaku Hari Buku Sedunia adalah momen fantastis untuk mendukung minat baca anak, dan merasa sedih jika harus kacau karena masalah kostum semata.