Jakarta, CNN Indonesia -- Geliat industri perfilman Hollywood mulai menyusut. Perolehan
The Hunger Games: Mockingjay Part 1 yang memecahkan rekor pada pekan pembukaan, masih kalah dibanding
The Hunger Games: Catching Fire yang rilis 2013. Angka A
merican Sniper sebagai film terlaris juga belum bisa menyamai tahun sebelumnya.
Memasuki tahun 2015, belum ada film yang mampu melambungkan angka penjualan tiket.
Fifty Shades of Grey sempat meroket, namun kemudian anjlok pada minggu berikutnya.
Chappie, film yang meraja di
box office pekan ini pun hanya mampu meraup belasan juta dolar di domestik.
Meski begitu, Hollywood masih punya pasar lain. Industri perfilman yang baru saja berusia 105 abad itu mencetak rekor baru dari penjualan tiket di Tiongkok dan pasar Asia lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan
LA Times, rilis film
box office secara global menghasilkan US$ 36,4 miliar atau Rp 479 triliun pada 2014. Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar 1 persen dari rekor yang dicetak tahun 2013, menurut laporan tahunan dari Motion Picture Association of America.
Pertumbuhan itu dibahanbakari oleh ekspansi masif di daerah Asia Pasifik. Dibanding tahun sebelumnya, pertumbuhan di kawasan itu saja naik 12 persen. Yang tertinggi adalah di China, dengan lonjakan penjualan sampai 34 persen.
Negeri Tirai Bambu itu sekaligus menjadi pasar internasional pertama yang penghasilan
box office tahunannya mencapai angka fantastis, US$ 4 miliar atau Rp 52,7 triliun.
Bisnis hiburan di China telah berkembang secara cepat, dan kini menjadi pasar asing terluas bagi perfilman Hollywood. Berdasarkan laporan MPAA, negara itu meraup US$ 4,8 miliar atau Rp 63,2 triliun dari penjualan tiket tahun lalu.
Pertumbuhan yang luar biasa di pasar global itu membantu Hollywood melewati masa-masa gelap penurunan penjualan tiket domestik. Penjualan tiket di Amerika Serikat dan Kanada menurun 5 persen menjadi US$ 10,4 miliar atau Rp 137 triliun tahun lalu. Hollywood telah mengalami masa film musim panas terburuk sepanjang tahun.
"Dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak orang di dunia, lebih dari sebelumnya, menonton sinema lokal untuk menyaksikan film yang dibikin sineas di Amerika Serikat," kata ketua MPAA Chris Dodd seperti dikutip LA Times.
Menurutnya, alih-alih kisah gagal dari industri film Amerika, itu justru merupakan kesuksesan. "Ini cerita dunia tentang nilai, kreativitas, dan pentingnya cerita yang dikisahkan secara apik. Kami mengisahkan cerita yang menembus batas dan bisa ditransformasikan ke pengalaman pribadi serta dibagi," ujarnya menjelaskan.
(rsa/vga)