Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam film terbaru
Run All Night yang tayang di bioskop Indonesia, pada hari ini (13/3), Liam Neeson kembali menjadi seorang ayah yang berurusan dengan penjahat. Ia memerankan Jimmy Conlon, pembunuh bayaran yang ditugaskan oleh sahabat lamanya untuk membungkam mulut anaknya sendiri.
Loyalitas Jimmy dipertaruhkan. Ia berada di tengah kepungan polisi korup, mafia, pembunuh bayaran lain, buruan sahabat yang jadi musuh, serta tatapan tak percaya anak sendiri.
Akting Neeson dalam film itu tak terlalu istimewa. Bahkan, penampilannya lebih mirip dengan saat dirinya memerankan Bryan Mills dalam film
Taken. Ia seperti tak bisa keluar dari karakternya sebagai ayah bermasalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa jadi akting Neeson menemui kejemuan. Tak heran jika
Time memberitakan bintang laga itu hendak mengambil pensiun segera. Neeson mengatakan, sebentar lagi dirinya tidak akan tampil di film maupun serial televisi mana pun. Ia ingin menghentikan karier aktingnya.
"Mungkin dua tahun lagi. Jika Tuhan mempertahankan saya dan saya sehat," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan
The Guardian.
Usia Neeson memang sudah mencapai kepala enam. Jika berhenti dua tahun lagi, artinya ia pensiun pada usia 64 tahun. Aktor berdarah Irlandia itu mengawali karier tahun 1993. Peran dalam film
Scindler's List yang digarap sutradara Stephen Spielberg, memopulerkannya.
Perawakan yang tegap dan tubuh yang besar membuat Neeson banyak diminta beradegan laga. Filmnya memang kebanyakan aksi atau
thriller. Ia semakin melejit ketika membintangi film
Taken (2008) dan
The Grey (2011). Taken semakin identik dengan dirinya, karena Neeson membintanginya sampai sekuel ke-tiga.
Entah apa yang membuat Neeson sekarang memutuskan berhenti. Ia mengaku sudah sampai pada batas tak ingin berkarier di film laga lagi.
"Saya banyak dikirimi skenario film laga, yang tentu saja bagus. Saya tidak mengeluhkan itu. Itu sangat menyanjung. Tapi tentu saja, semua ada batasnya," ujar bintang
Non Stop itu.
(rsa/vga)