Jakarta, CNN Indonesia -- Film memang bukan alat pengeruk keuntungan. Tapi tak bisa dipungkiri, perasaan akan semakin membuncah jika kreasi diakui oleh banyaknya penonton dan modal yang kembali. Siapa bilang itu hanya bisa dilakukan oleh film-film yang menuruti selera pasar semata?
Film pendek dengan ide-ide unik pun bisa menjadi ujung tombak melejitnya pemikiran kreatif. Meski durasinya tak sampai satu jam, film pendek juga punya kekuatan memenetrasi dunia hiburan. Sepanjang sejarah, ada beberapa film pendek yang bahkan sukses diperpanjang.
Durasi ditambah, ide dan alur cerita diperkaya. Jadilah film yang lebih menarik dan sanggup mejeng di layar-layar bioskop komersil. Merangkum berbagai sumber, berikut film-film pendek yang sukses dijadikan film panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah bukan rahasia jika Whiplash, film yang menjadi nominator Oscar sejatinya berasal dari film pendek. Mengutip The Hollywood Reporter, sutradara Damien Chazelle merilis film pendeknya di Sundance Film Festival tahun 2013. Film itu pun memenangi penghargaan juri.
Mulanya, Whiplash berdurasi hanya 18 menit. J.K. Simmons tetap memainkan perannya sebagai instruktur musik, yang pada Oscar jerih payahnya diganjar dengan piala. Penggebuk drum yang menjadi objek kemarahannya adalah Johnny Simmons, yang di film digantikan Miles Teller.
Chazelle membuat film pendek Whiplash untuk mendapat dana lebih. Tak butuh waktu lama, ia mendapat dana yang ia butuhkan dan menjadikan film itu berdurasi lebih panjang.
Tahun 2005, sutradara Neill Blomkamp membuat sebuah dunia distopia di Afrika Selatan dalam film Alive In Joburg. Film itu mengisahkan kelompok pengungsi yang tinggal di Johannesburg dan mengisahkan bagaimana populasi manusia memperlakukan ras alien. Film itu sederhana dan bergaya dokumenter. Tema aparteid ditampilkan.
Lewat film itu, Blomkamp membuktikan bahwa film pendek berkualitas dengan efek visual canggih bisa dibuat dengan bujet yang minim. Ternyata, film itu menarik perhatian sutradara Peter Jackson. Ia sedang hendak membuat versi nyata dari permainan Halo. Jackson pun mendapat ide.
Ia memberi dana sebanyak US$ 30 juta atau Rp 391 miliar kepada Blomkamp untuk membuat film yang dia inginkan. Jadilah film District 9, sebuah film laris yang menjadi nominator Oscar sebagai Film Terbaik tahun 2009. Blomkamp menambah beberapa karakter baru di film itu.
Cerita boneka yang menculik orang-orang lalu menghukumnya di ruangan tertutup itu juga diawali dari film pendek. Perjalanan Saw diawali dari Leigh Whannell dan James Wan yang gagal mendekati produser untuk skenario mereka. Keduanya memutuskan pindah ke Los Angeles, dengan harapan menemukan investor untuk film.
Sembari menunggu, Wan dan Whannell pun membuat film berdurasi tujuh menit. Di Los Angeles, produser Gregg Hoffman rupanya tertarik menonton, terutama untuk bagian darah dan sadismenya. Ia pun menggelontorkan dana sebesar US$ 1,2 juta atau Rp 15,6 miliar pada 2003.
Sepuluh tahun kemudian, ide yang diejawantahkan dalam film pendek itu menghasilkan tujuh film panjang, dua permainan video, dan tiga taman main bertema. Saw sukses besar dan melegenda. Setelah bertemu di sebuah kelas Universitas Texas di Austin tahun 1992, Wes Anderson dan Owen Wilson berkolaborasi dalam film pendek berjudul Bottle Rocket. Durasinya hanya 13 menit. Dua tahun kemudian, film itu mencuri perhatian di ajang Sendance Film Festival.
Produser James L. Brooks pun tertarik, dan memutuskan mendanai film itu. Versi panjangnya akhirnya rilis tahun 1996, menjadi berdurasi 92 menit. Film itu jadi lebih canggih. Para pemainnya berdandan, ceritanya panjang, serta menggunakan fotografi yang sudah berwarna. Lagu jazz pun didapuk jadi pengiringnya.
Sutradara Martin Scorsese sampai menyebut Bottle Rocket sebagai satu dari 10 film favoritnya selama satu dekade. Karier Wes Anderson dan Owen Wilson pun meroket berkatnya. Jika menonton Sin City dan mendapati tiga menit cerita terpisah di bagian awal, artinya Anda sudah menyaksikan versi pendek dari film itu. Semua berawal dari keinginan sutradara Robert Rodriguez memfilmkan salah satu karya novelis grafis Frank Miller. Namun, Miller sudah terlanjur kapok oleh Hollywood.
Setelah bekerja untuk sekuel RoboCop, ia bersumpah tidak akan lagi menjual hak cipta atas novel grafisnya kepada siapa pun yang ingin memfilmkan. Untuk menggoyahkan prinsip Miller itu, Rodriguez membuat film pendek.
Film itu dibintangi Josh Hartnett dan Marley Shelton. Judulnya The Customer is Always Right. Setelah melihat film pendek itu, barulah Miller terbuka. Ia senang dengan kejujuran Rodriguez dan keinginannya mempertahankan materi asli. Keduanya pun menandatangi berkas kerja sama untuk adaptasi Sin City ke layar lebar.