JK Instruksikan Menteri Berantas Bandar Pembajakan Film

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Rabu, 06 Mei 2015 17:45 WIB
Demi memberantas aksi pembajakan film, perlu dibentuk program khusus yang bisa mencari sang bandar pembajakan film.
Jusuf Kalla menginstruksikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk segera membentuk program khusus yang bisa mencari bandar pembajakan film. (ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa/ss/nz/15)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menjelaskan pembajakan film merupakan salah satu indikator film yang bermutu.

"Semakin banyak film yang dicuri, berarti film itu bermutu. Karena kalau bermutu pasti tak ingin dicuri atau dibajak," kata JK dalam pidato pembukaannya di acara diskusi Proteksi dan Monetisasi Hak Kekayaan Intelektual untuk Industri Film di Indonesia, Jakarta, pada Rabu (6/5).

JK mengatakan bahwa pembajakan juga terjadi akibat daya beli masyarakat yang rendah dan pendapatan masyarakat yang rendah pula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga ingin membeli film yang murah, ya lewat pembajakan," kata JK.

Tak bisa dipungkiri rendahnya daya beli masyarakat kini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perlambatan ekonomi dalam negeri. Hal ini terbukti pertumbuhan ekonomi Kuartal I hanya mencapai angka 4,71 persen dari target sebesar 7 persen.

Kendati demikian, JK mengatakan untuk memberantas pembajakan pemerintah telah menginstruksikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk segera membentuk program khusus yang bisa mencari bandar pembajakan film.

Acara seminar ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla tersebut bertujuan mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan hak kekayaan intelektual, salah satunya adalah penegakan hukum untuk menutup laman-laman yang menyediakan film Indonesia secara ilegal.

Forum ini berisi beberapa diskusi panel yang dihadiri oleh para sineas, pejabat, dan pemerhati industri perfilman, baik dalam maupun luar negeri. Diskusi pertama berisi Hukum Kekayaan Intelektual di Eropa dan Asia serta Dampaknya pada Industri Kreatif.

Turut hadir sebagi pembicara acara diskusi yang terbagi tiga sesi ini, Mira Lesmana dan Salman Aristo, juga Rudiantara, Menkominfo, dan Triawan Munaf, Kepala Bekraf, serta Dirjen HKI Kemenhukam Ahmad Ramli.



(vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER