Art Jog 2015, Arena Pembauran Pegiat dan Penikmat Seni

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2015 14:45 WIB
Pergelaran ini ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dengan meniadakan batasan antara seniman-pengunjung dan menampilkan ekspresi multiindra.
Di Jogja Art Weeks, tak ada batas antara pegiat dan penikmat seni. (CNNIndonesia Rights Free/Dok. Jogja Art Weeks)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang seni rupa kontemporer Art Jog kembali digelar untuk ke-delapan kali. Bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, pagelaran seni yang berlangsung 6 hingga 28 Juni 2015 ini mengusung tema Infinity in Flux—The Unending Loop That Bonds The Artist and The Audience.

Hadir di acara jumpa pers di Galeri Nasional, kawasan Medan Merdeka, pada Selasa (19/5), Direktur Program Art Jog Satriagama Rakasenta menyatakan, ingin mencari dan menampilkan perupa-perupa baru potensial di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

"Kita ingin membangun sebuah platform atau media untuk mencari perupa perupa baru di Indonesia. Art Jog tidak hanya memamerkan bakat perupa Indonesia, tapi juga bakat yang ada di Asia Tenggara, tentu kita batasi jumlahnya," jelas pria yang akrab disapa Seto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siaran pers Infinity In Flux, Seto juga menyampaikan, pergelaran ini ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dengan meniadakan batasan antara seniman-pengunjung dan menampilkan ekspresi multiindra.

Pergelaran ini akan banyak menampilkan karya seni rupa yang bersilang dengan teknologi dan tak hanya menyentuh indra visual. Seto juga menyampaikan, 95 persen karya yang ditampilkan bersifat interaktif dan instalatif.

"Kita ingin membangun bargaining power masyarakat seni Indonesia, ini menjadi suatu hal yang penting. Itu yang ingin kami capai lewat Art Jog," Seto menjabarkan tujuan Art Jog.

Dari 90 seniman undangan yang akan menampilkan karyanya, sebagian besar berasal dari Indonesia. Menurut kurator Art Jog Bambang "Toko" Witjaksono, peserta pergelaran ini disaring dari aplikasi pendaftar dan undangan.

Tak kurang 850 aplikasi pendaftar dengan lebih dari seribu karya diterima panitia, dan yang terpilih hanya 35 seniman.
"Sisanya belum memenuhi kriteria dalam menerjemahkan ide atau belum berkaitan dengan tema. Tidak hanya membuat karya statis, ada unsur gerak, cahaya atau suara. Karya karyanya bersifat intermedia," jelas Bambang.

Pameran sekaligus bursa seni Kota Gudeg ini terdiri dari tiga rangkaian acara yang saling berkelindan. Pertama, Comission Works yang menampilkan Indieguerillas (Santi Ariestyowanti dan Miko Bawono) berupa karya seni interaktif di halaman Taman Budaya Yogyakarta.

Setelahnya, Special Presentation memamerkan karya dari seniman multimedia mantan istri John Lennon, Yoko Ono, yang notabene salah satu seniman gerakan fluxus era '60-an.

Cairnya karya seni gerakan ini turut menyumbang tema Art Jog 2015. Terakhir, Art Fair atau Bursa Seni yang memamerkan hasil aplikasi terbuka, baik seniman nasional atau internasional.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER