Hal Penting di Balik Gaya 'Cool' Pemain Bass

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2015 19:50 WIB
Bukan perkara gaya yang membuat aksi pemain bass dianggap penting. Lebih dari itu, pemain bass harus mampu berperan layaknya penjaga gawang.
Ilustrasi pemain bass. (Bengt Nyman/Flickr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Coba perhatikan gaya pemain bass yang rata-rata cool, berbeda dengan pemain gitar atau gitaris yang cenderung lebih atraktif dan pecicilan. Sebut saja, gaya Barry Likumahua, Yuke "Dewa" dan Dika "Ada Band."

Namun, tentu saja, bukan perkara gaya yang membuat aksi pemain bass dianggap penting dalam sebuah pertunjukan musik atau konser band. Lebih dari itu, pemain bass harus mampu berperan layaknya penjaga gawang di pertandingan sepak bola.

Hal ini disampaikan Bonar Abraham dalam workshop bass yang diadakan Icon Production di AXA Tower, kawasan Kuningan, Jakarta, pada Rabu (10/6). Bonar tak lain pemain bass yang menyemarakkan aksi musikal Glenn Fredly dan Andien.
Dalam sesi klinik tersebut, Bonar menggarisbawahi pentingnya bermain bass dengan "body clock," perhatian pada "phrase" dan "space," serta pentingnya mendengar harmoni dan groove.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat saya bermain, hal pertama yang saya dengar adalah drum dan piano. Gitar solo kayak apa enggak saya dengerin. Yang penting bunyi kick, snare dan piano," ujar Bonar di hadapan peserta workshop.

Bonar juga menekankan pentingnya peran pemain bass dalam "menjaga gawang" band. Menurutnya, pemain bass harus memberi ruang agar instrumen lain dapat bersinar dan tampil maksimum.
Lalu, soal latihan untuk mengasah kepiawaian sebagai pemain bass solo, ia juga menganggapnya tak terlampau penting. "Dalam setahun, saya paling bermain solo cuma dua kali," ujarnya sambil tertawa.

Sempat memainkan berbagai nomor dangdut selama tiga bulan di acara televisi, Bonar mengaku, musisi harus menemukan "goyangan" di tiap genre. Pembetot bass Yamaha ini juga merasa ada benang merah pada musik yang dimainkannya bersama Glenn dan Andien.

"Kalau ke dangdut sendiri mungkin ada pattern bass Latin yang bisa saya apply. Secara enggak langsung, dangdut ada unsur Latin. Dibilang benang merahnya ada, juga enggak begitu. Tapi dibilang enggak ada, juga tetap ada," jelas Bonar.
Menutup perbincangan, musisi yang beraksi cukup berbekal pre-amp ini menyatakan, pemain bass harus menekan ego agar band dapat bersuara harmonis. Penyesuaian setting terhadap akustik panggung juga merupakan hal esensial.

"Sebenarnya semua instrumen harus menjaga egonya. Ego diperlukan pada saat-saat tertentu, dan dalam ensembel (band) tidak boleh ada ego," tutup Bonar.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER