Jakarta, CNN Indonesia -- Bertempat di AXA Tower, kawasan Kuningan, Jakarta, sesi klinik musik ICON Workshop hari ke-tiga, kemarin (12/6), menampilkan Handy Salim.
Penabuh drum bagi Sammy Simorangkir dan Dian Permana Putra ini membagi empat aspek dasar bermain drum. Pertama-tama menyatakan pentingnya menguasai dasar-dasar bermain drum.
"
Basic tuh, paling penting, kalau kalian udah
kuasain basic akan gampang untuk ahli dalam bermain musik. Kalau
udah tau basic kita bisa belajar tanpa guru. Saya lebih banyak belajar sendiri," ucap Handy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aspek pertama yang dipaparkan oleh Handy adalah tempo. Tak hanya dalam ranah musik, manusia hidup bersama tempo. Hal ini merupakan elemen krusial karena tugas penabuh drum yang harus mengawal tempo. Para pemula pun kadang sulit mempelajari aspek ini.
Menurut Handy, tempo dalam diri atau
body clock bisa dilatih. Handy berkata, banyak penabuh drum yang bingung bagaimana mengatur tempo," Saya juga dulu mengalami begitu."
"Tempo naik satu atau dua BPM itu terasa, kalau
didengerin enggak terasa, tapi kalau kita main pasti berasa. Pertamanya kita
dengerin metronome dulu, tapi setelah main kita harus pakai
feel. Main musik itu jangan
mikir,
nikmatin musiknya," ujar Handy.
Handy pun menyarankan, latihan memakai
click track, karena selain memudahkan penabuh drum dan menjadi panduan dalam band, latihan ini juga dapat meningkatkan percaya diri.
Click track pun menurutnya dapat membantu permainan di panggung agar lebih rapi. Handy juga berbagi ceritanya yang memikirkan tempo di tengah-tengah lagu pasti menyebabkan tempo "lari."
"Pernah
ngerasain enggak, kalian lagi main terus
mikir, 'tempo gue
udah bener belum ya?' Nah, itu pasti temponya lari. Jadi main musik itu enggak boleh pernah
mikir, kalau enggak pede dengan tempo dan
mikir, itu pasti lari. Kebanyakan
drummer lari temponya pas lagi
fill in, saya juga suka naik satu atau dua BPM. Kalau naik dikit orang enggak berasa, tapi kalau naiknya 5 BPM itu udah kelewatan," jelas Handy.
Handy kemudian menjabarkan aspek berikutnya, yaitu
groove. Bukan suatu kemampuan spesial, menurut Handy,
groove dalam menabuh drum dapat dilatih. Aspek ini penting karena membedakan permainan
drummer satu dan lainnya.
"Semua pemain musik harus punya
groove.
Groove itu rasa. Kenapa saya bilang
groove susah dijelaskan, harus
dirasain karena enggak bisa
dideskripsiin seperti apa. Bermain musik seperti itu,
ngomongin rasa, karena tiap orang bisa
ngerasain," ucap Handy.
Handy menjelaskan bahwa
groove timbul karena adanya
accent dan
unaccent.
Accent adalah pukulan keras dan
unaccent adalah pukulan kecil.
"Kenapa
groove harus pakai
accent dan
unaccent? Karena kalau main
single stroke lama-lama akan hambar," kata Handy.
Dua aspek terakhir yang dijabarkan oleh Handy adalah teknik bermain dan
song knowledge. Selain tempo dan
tone, menurut Handy, teknik dapat mendukung
groove.
"Teknik ini yang bisa mendukung groove, ada tempo dan
tone juga.
Tone-nya harus solid, misalnya pukulan
tom-tom harus rata di tengah," ucap Handy.
Kemudian Handy menyebut teknik yang menurutnya penting, yaitu Teknik Moeller. Teknik ini Handy gunakan untuk menghasilkan pukulan bertenaga dengan tenaga sekecil mungkin dan memungkinkan penabuh drum bermain cepat.
"Kalau teknik kita bagus, kita main keras, pelan,
kenceng,
dynamic-nya naik turun enggak akan bolong. iIu kembali ke berapa banyak kita latihan," tukas Handy.
Sementara
song knowledge didefinisikan Handy menjadi bagaimana penabuh drum menguasai dan mengulik lagu. Menurutnya, sebuah lagu pasti terdiri dari intro,
verse, chorus, bridge, interlude, ending."Yang pertama saya ulik itu bukan drumnya, tapi melodinya, karena saya lebih
inget cara main drumnya. Saya enggak usah
mikir, tinggal
dengerin.
Melodinya udah nyantol, setiap
accent itu
kerasa di tiap melodi lagu," tutup Handy.
(nadi tirta pradesha/vga)