Abimana Aryasatya Tak Bisa Lari dari Drama Religi

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2015 16:01 WIB
Sang aktor pernah membintangi film drama religi 99 Cahaya di Langit Eropa, Haji Backpacker, sampai Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Abimana Aryasatya (Detikcom Fotografer/Asep Syaifullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah banyak film drama, Abimana Aryasatya mulai merambah film religi. Setelah 99 Cahaya di Langit Eropa, ia muncul dalam Haji Backpacker. Kini Abi, sapaan akrabnya terlibat film ke-dua adaptasi buku Hanum Salsabiela Rais: Bulan Terbelah di Langit Amerika.

Ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini, Abi tidak merasa khusus memilih film religi. Itu juga bukan pengaruh suasana Ramadan. Hanya saja, kebetulan rejekinya memang sedang di film drama religi.

"Saya enggak bisa lari dari itu. Kebetulan rumah produksinya sama dan mereka mengeluarkan produk yang sama, ada saya di situ. Mereka rilis tiga film satu tahun, dan kebetulan tahun kemarin kontennya itu," Abi menuturkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bukan tidak pernah beranjak dari genre itu. Abi bahkan mengawali kariernya dari thriller dan horor. "Saya pernah bikin thriller, tapi enggak laris di sini. Kebanyakan genre drama lebih laris ya," ucap bintang Belenggu itu.

Tahun ini pun, Abi mengerjakan beberapa film dan tidak semua berkenaan dengan religi. Ada unsur drama, politik, agama, yang dibungkus menjadi drama percintaan. Namun, ia harus melepaskan proyek itu sejenak lantaran terlibat di Bulan Terbelah di Langit Amerika.

"Karena saya terikat di rumah produksi, jadi bukan karena saya yang memilih film," ujarnya.

Bicara soal film mana yang cenderung laris, meski sempat menyebut drama, Abi sebenarnya tak terlalu memikirkan. "Kerjaan saya cuma bikin produk. Laku atau enggak, itu tergantung pasar. Saya enggak pernah berekspektasi banyak, cuma tinggal melakukan saja," katanya.

Bulan Terbelah di Langit Amerika pun bukan film gampang. Kalau 99 Cahaya di Langit Eropa harus syuting di beberapa negara di Eropa, kali ini ceritanya tentang sepasang suami istri yang mengarungi nilai-nilai Islam di Amerika. Tak ayal, ia harus ke Negeri Adidaya.

Abi harus rela meninggalkan keluarga selama sebulan demi film itu. Kata Abi, anak-anaknya sudah memahami pekerjaannya. Dahulu memang ia harus bercanda pada mereka bahwa dirinya seorang polisi. Namun, sekarang tak perlu lagi. Mereka sudah cukup dewasa untuk paham.

"Lagipula enggak lama kok ninggalin anak-anak, paling sebulan. Ada kemungkinan juga mereka ikut, kalau ada bujet," ujar Abi menuturkan. Ia melanjutkan, "Kerjaan kayak saya begini juga kan enggak setiap hari. Kadang sebulan libur, bulan depannya baru mulai lagi."

Meskipun, ia tergolong produktif. "Tahun ini dua film, sama yang ini jadi tiga," katanya.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER