Jakarta, CNN Indonesia -- Dari tubuhnya yang atletis, Channing Tatum cocok menjadi kelompok militer elite, penjaga ratu bumi, sampai penari erotis. Namun ada satu film yang sebenarnya membuat Tatum muak. Bicara dalam sebuah acara bincang-bincang yang dikutip Time, Tatum menyesali film
G.I. Joe.
"Jujur, saya benci film itu," ujarnya mengakui. Ia mengaku terpaksa melakukan peran sebagai kelompok militer elite dalam film yang dirilis 2009 itu. "Dari
Coach Carter, mereka membuat saya sepakat untuk tiga film lagi. Mereka memberi Anda tiga kontrak dan lakukanlah."
Saat itu, Tatum masih jadi aktor pemula. Ia tentu saja senang mendapat kontrak tiga film langsung. "Sebagai aktor baru, Anda pasti merasa, 'Ya Tuhan, itu terdengar luar biasa. Saya akan melakukannya!'" ujarnya melanjutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dua film lain, Tatum mengingat ia sukses. Namanya mulai dikenal. Kemudian studio memanggilnya untuk memfilmkan
G.I. Joe: The Rise of Cobra. Namanya memang makin melejit lewat film itu, tapi Tatum ternyata tak
sreg.
"Skenarionya tidak bagus," katanya. Ia sebenarnya ingin memerankan Snake Eyes, yang ternyata sudah diberikan pada aktor Ray Park. Tatum sendiri akhirnya memerankan Duke. Wajahnya mejeng di paling depan poster film.
"Sebenarnya saya tidak mau melakukan sesuatu yang saya pikir jelek, dan saya bahkan tidak tahu apakah saya mau menjadi G.I. Joe," tuturnya. Meski begitu, Tatum tetap mengaku beruntung dan bersyukur bisa mendapat peran di film Stephen Sommers itu.
Apalagi G.I. Joe tidak selesai di film pertama. Saat membuat sekuel,
G.I. Joe: Retaliation Tatum juga masih diminta ikut. "Tidak terlalu buruk sih. Tapi Anda tak punya pilihan lain. Anda harus melakukannya atau mereka akan mempermasalahkan itu," ucapnya.
(rsa/vga)