Jakarta, CNN Indonesia -- Tanpa banyak publikasi, sesungguhanya banyak seniman Indonesia yang mengepakkan sayap kiprahnya jauh hingga ke negeri seberang. Sebagaimana halnya Sanggar Gema Citra Nusantara (GCN).
Diam-diam, dalam kurun 11 tahun terakhir, GCN sudah melanglang dunia untuk menampilkan kesenian tari Indonesia di pentas mancanegara. Mereka menampilkan tari dari Aceh, Sumatra Barat, Melayu, Betawi, Jawa Barat, Bali, Kalimantan hingga Sumatra Selatan.
Kali ini, GCN siap menggandeng Kiny Tours untuk mengikuti acara kebudayaan rutin di Tiongkok, pada 3 Agustus. Kabar ini disampaikan dalam acara jumpa pers di kawasan Kebayoran, Jakarta, belum lama ini.
Di acara ini, Rully Chairul Anwar, mantan Ketua Komisi X DPR, menyatakan kekhawatiran bila kelak kesenian tari Indonesia tidak diminati di negeri sendiri, padahal diapresiasi di kancah global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah belum memberi bantuan, padahal sekarang ini era keterbukaan. Padahal mereka ini adalah agen bangsa yang siap bertarung dengan budaya asing," jelas Rully. Dia juga menyampaikan, pada 2014, anggaran kesenian hanya bagian kecil dari pendidikan.
"Anggaran pendidikan kita besar, 20 persen. Nah, dana kesenian itu hanya dua persen dari itu. Penghargaan terhadap budaya memang kecil dari segi anggaran," imbuh Rully.
Dalam siaran pers, Ketua Umum GCN Mira Marina Arismunandar menyampaikan bahwa visi GCN adalah menjadikan generasi muda sebagai individu yang berbudaya. GCN justru meraih prestasi di luar negeri.
GCN pernah menjadi juara satu Superdance from Folk to Modern di St. Petersburg, Rusia. Sanggar tari ini dapat tampil di luar negeri lewat rekomendasi Kemenparekraf, Kemendikbud dan Djarum Bakti Budaya.
"Kami memang sudah melalui suka dan duka selama berkesenian, tapi satu hal yang selalu saya tekankan pada murid-murid adalah komitmen. Komitmen untuk mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia. Tidak hanya komitmen berkesenian tapi juga meningkatkan disiplin dan memperbaiki diri," papar Mira.
Sejauh ini, murid GCN sudah mencapai 400 orang. Salah satu anggota GCN, Cinta Swittins juga membagi kisahnya menari bersama GCN. Putri instruktur musik Elsa Siregar ini sudah tiga juara bersama GCN.
"Waktu kelas lima SD ke Turki, satu SMP Polandia, dua SMA Rusia, semua juara," papar CInta. "Kami bukan cuma jalan-jalan, kami sadar bahwa budaya Indonesia butuh dongkrakan. Kami ingin membangkitkan semangat melestarikan budaya Indonesia. Budaya Indonesia itu bagus-bagus banget."
Saat berkolaborasi dengan SD Islam Al Ikhlas, GCN juga pernah meraih juara satu Grand Pirx de Folklore 23, International Dance Festival for Children di Damgarten, Jerman, dan XX International Dance Festival Gorzow, pada 2013.
Selain itu, sanggar tari ini juga rutin tampil di KBRI dan KJRI berbagai negara, seperti Italia, Inggris, Spanyol, Saudi Arabia, Jepang dan Swiss. Kita patut angkat topi bagi kiprah GCN mengharumkan nama Indonesia di penjuru dunia!
(vga/vga)