Komik Indonesia Menunggu Uluran Tangan Pemerintah

CNN Indonesia
Minggu, 09 Agu 2015 15:09 WIB
Persaingan dengan komik dari Amerika Serikat dan Jepang memang jadi hambatan akut bagi komik dalam negeri. Pemerintah RI harus turun tangan.
PopCon 2015 (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perkomikan Indonesia, saat ini, dinilai sedang memasuki era kebangkitan. Di masa menuju puncaknya kini, ternyata masih ada tumpukan masalah yang menghadang, salah satunya persaingan dengan komik internasional.

Persaingan dengan komik dari Amerika Serikat dan Jepang memang jadi hambatan akut bagi komik dalam negeri. Pasalnya, komik dari luar itu mampu dijual dengan harga yang sangat murah dan mampu diproduksi secara masal.

“Permasalahannya saat ini adalah komik kita selalu dijual dengan harga lebih mahal dari komik luar. Ini karena komik luar menjual lisensinya ke penerbit Indonesia dengan sangat murah sehingga harga jualnya pun murah,” tutur komikus dari Padepokan Ragasukma Sweta Kartika kepada CNN Indonesia saat ditemui di Popcon Asia 2015 di Jakarta Convention Center, pada Minggu (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga komik Indonesia saat ini berkisar Rp40 ribu–50 ribu. Harga ini bisa mencapai dua sampai tiga kali komik asal Jepang dan Amerika Serikat. Mahalnya komik Indonesia dikarenakan biaya produksi yang sangat tinggi.

Wadah bagi para komikus untuk menerbitkan karya-karyanya juga masih sangat minim menurut Sweta.  Para penerbut masih belum secara penuh memercayai kualitas komik lokal sehingga banyak komikus Indonesia yang beralih menerbitkan secara independen.

“Saat ini ya itu (penerbitan independen) jalannya. Biaya produksinya tentu jadi lebih mahal,” ungkap Sweta.

Masalah ini menurut Sweta bisa ditangani asalkan Pemerintah bersedia turun tangan di dunia perkomikan. Ia belajar dari kondisi di Malaysia di mana industri komiknya disubsidi pemerintah.

Dengan pemerintah menyubsidi kertas untuk komik lokal di Malaysia, harga komik lokal Malaysia dijual dengan harga berkisar Rp15 ribu.

“Pemerintah harus benar-benar turun. Bisa dengan mengadakan program seperti PNPM tapi khusus komik,” Sweta mengatakan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER