Jakarta, CNN Indonesia -- Dibanding judulnya,
Ash Wednesday, nama Ethan Hawke lebih memenuhi sampul buku berwarna biru itu. Nama Hawke memang lebih menjual. Ia aktor Hollywood nan kondang. Filmnya sudah bejibun, mulai
Before Sunrise, Before Sunset, Before Midnight, sampai
Predestination dan
Boyhood.
Ketika nama itu dipajang di rak buku, ingatan pembaca yang melihatnya pasti akan langsung melayang pada wajah tampan aktor asal Amerika itu. Tapi nama Hawke ternyata bukan sekadar menjadi penarik. Ia benar-benar bisa menulis, meski selama ini tak terlalu banyak yang tahu.
Mulai Hawke sampai Macaulay Culkin, berikut selebriti-selebriti kondang Hollywood yang tidak banyak yang tahu ternyata juga penulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hawke mengawali kenekatannya menulis, pada 1996. Ia merilis sebuah novel berjudul The Hottest State. Ceritanya tentang seorang aktor muda bernama William yang jatuh cinta pada wanita bernama Sarah. Caranya bertutur cukup menarik, ceritanya pun membumi dan menggoda.
Sekitar enam tahun setelah novel pertamanya, Hawke kembali unjuk gigi lewat Ash Wednesday. Novel romantis satire tentang ego pria Amerika itu cukup lucu. Dan lagi-lagi, gaya penulisan Hawke yang santai menjadi satu daya tariknya.
Hawke membuktikan dirinya bukan aji mumpung dalam menulis novel, karena tidak hanya mengeluarkan dua buku saja. Ia masih punya Manhattan Story dan William Shakespeare's Hamlet. Hawke pun menulis Chelsea Walls yang rilis pada 2002 bersama Jeff Tweedy, Mark Webber, Robert Sean Leonard, dan Tuesday Weld.
Usia James Franco sudah tidak lagi remaja, pada 2010. Umurnya sudah berkepala tiga. Namun pada tahun itu, ia justru meluncurkan buku berjudul Palo Alto. Itu merupakan buku kumpulan cerita pendek tentang remaja California yang bosan dan pada akhirnya banyak menimbulkan masalah.
Kritikus menyambut buku itu dengan baik. Franco dianggap punya talenta menulis. Gaya menulisnya memang tidak terlalu serius, sebagaimana dirinya sehari-hari. Karena itulah nama Franco cukup dielukan oleh budaya pop.
Karier menulis Franco tidak mandek di 2010 saja. Tiga tahun kemudian, ia kembali mengeluarkan buku berjudul Actors Anonymous. Sekali lagi itu merupakan kumpulan cerita pendek. Kali ini tidak jauh dari kehidupannya, yakni menjadi seorang aktor di Los Angeles.
Franco pun menulis A California Childhood dan Directing Herbert White. Ia bahkan mengasah lebih jauh lagi kemampuan menulisnya dengan mengeluarkan buku berjudul Hollywood Dreaming: Stories, Pictures, and Poems. Buku itu ditulis setelah kritik datang untuk A California Childhood. Hollywood Dreaming adalah potret tentang seorang aktor muda di Hollywood.
Di balik gayanya yang terkadang liar, Madonna punya perhatian lebih pada dunia anak-anak. Ia merilis lima buku anak-anak, yang dijadikan satu paket bernama Madonna: Five Books for Children.
Paket itu berisi buku berjudul The English Roses, Mr. Peabody's Apples, Yakov and the Seven Thieves, The Adventures of Abdi, dan Lotsa de Casha. Buku-buku itu berisi ilustrasi menarik yang dibuat oleh Jeffrey Fulvimari.
Selain buku anak, Madonna juga menulis beberapa buku dewasa. Di antaranya berjudul Sex dan The Girlie Show. Ia juga pernah diminta membuat kata pengantar untuk buku berjudul I Am Because We Are karya fotografer Kristen Ashburn yang dirilis, pada 2009.
Bersama ibunya, Lynne Spears, Britney membuat novel debut berjudul A Mother's Gift. Buku yang dirilis, pada 2001, itu menceritakan seorang gadis yang bermimpi meniti karier di bidang tarik suara, seperti Britney. Sebagian hasil penjualan buku itu akan disumbangkan untuk The Britney Spears Foundation.
Setahun setelahnya, ada buku baru yang ditelurkan Britney. Namun ia tak lagi menulis novel. Pelantun Oops I Dit It Again itu bekerja sama dengan fotografernya dalam sebuah konser. Mereka merilis foto-foto di atas panggung maupun di baliknya, diikuti komentar.
Selanjutnya, pada 2004 Britney kembali meluncurkan buku. Namun, ia tak lagi memamerkan kata-katanya. Britney kali ini membuat buku berupa kunci-kunci musik untuk piano, vokal, maupun gitar atas lagu-lagunya.
Debut novel Pamela Anderson berjudul Star. Novel bersampul merah muda terang itu mengisahkan seseorang bernama Star Wood Leigh. Ia seorang berusia 21 tahun biasa yang hidup di kota besar. Ia harus bekerja mati-matian, bahkan mengerjakan dua pekerjaan sekaligus demi menyambung hidup. Sampai suatu saat, nasibnya tiba-tiba berubah membaik.
Baru saja ia harus menjadi tenaga pembersih, di lain waktu ia tiba-tiba harus bersiap mengisi sampul majalah nasional. Ini perjalanan mengejutkan seorang remaja biasa yang mendadak harus siap menghadapi sorot kamera. Pamela sepertinya terinspirasi dari kisahnya sendiri, sebagai bintang ternama.
Setelah buku yang rilis, pada 2004 itu, setahun kemudian ia kembali meluncurkan Star Struck. Itu merupakan sekuel dari kisah Star Wood Leigh di buku pertama. Lebih banyak drama dan konflik.
Kepercayaan diri Stallone membuncah saat ia diganjar Oscar karena telah menulis untuk film Rocky. Karena itu, ia mencoba menulis buku. Pada 1977, sang bintang Rambo pun menulis Paradise Alley. Buku itu kemudian difilmkan setahun kemudian, namun tidak sesukses Rocky.
Saat masih bocah, Culkin sangat terkenal setelah membintangi film Home Alone sampai sekuel ke-dua. Ia juga terlibat film lain dengan karakter mirip, Richie Rich. Kesuksesan Culkin pun berbuah sebuah buku semi autobiografi berjudul Junior. Buku itu mengisahkan euforia bintang cilik seperti dia.
Namun, buku yang diluncurkan pada 2007 itu tidak sukses. Kritikus menganggapnya aneh. Bahkan ada yang menyebut buku itu sebagai tumpukan 200 kertas dengan kata-kata besar yang sombong dan hampir tidak koheren.
Setelah buku itu, Culkin tidak ada kabarnya. Belakangan ia muncul dengan wajah tirus dan mata berkantong. Culkin terbelit masalah obat-obatan dan nyaris bangkrut sebagai aktor.