Gejolak di Balik Sukses Novel Erotis 'Fifty Shades of Grey'

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 12:20 WIB
Novel Fifty Shades of Grey terjual lebih dari 100 juta kopi. Filmnya mengantongi Rp2,3 triliun. Tapi di baliknya ada konflik internal penerbit.
Fifty Shades of Grey terjual lebih dari 100 juta kopi dari seluruh dunia. (dok. Vintage Books)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuksesan novel Fifty Shades of Grey tak dapat dipungkiri lagi. Ia terjual lebih dari 100 juta kopi di seluruh dunia. Film adaptasinya menghasilkan US$166 juta atau Rp2,3 triliun meski dilarang di banyak negara.

Novel itu membuat simpanan di rekening penulis E.L. James mencapai lebih dari US$95 juta atau sekitar Rp1,3 triliun. Pada 2011, ia didapuk sebagai penulis terkaya. Itu belum termasuk penghasilan dari film pertama dan sekuelnya.

Namun di balik itu semua, Fifty Shades of Grey menimbulkan perpecahan di dalam tubuh penerbit independen The Writer's Coffee Shop. Penerbit asal Australia itulah yang pertama kali mengangkat kisah James jadi buku elektronik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Versi awal cerita ini diambil oleh penerbit Australia, The Writer's Coffee Shop, yang merilis mereka menjadi buku elektronik dan buku cetak yang dirilis berdasarkan permintaan," tulis James dalam situs resminya.

Laris manis, The Writer's Coffee Shop menjual hak cipta trilogi Fifty Shades ke Random House, anak penerbit Penguin yang berbasis di Amerika. Di bawah penerbit itulah Fifty Shades of Grey, Fifty Shades Darker, dan Fifty Shades of Freed menjangkau lebih banyak pembaca.

Hanya saja, kesepakatan dengan Random House menyisakan konflik bagi The Writer's Coffee Shop. Pengadilan Texas baru saja memvonis Amanday Hayward, penggagas dan kepala The Writer's Coffee Shop dengan perkara penipuan.

Ia dilaporkan rekannya, Jennifer Pedroza. Ia merasa dicurangi Hayward dalam kesepakatan penjualan hak cipta kepada Random House. Juri Fort Worth menyebut, seperti dikutip Reuters, bahwa Hayward berbuat curang sehingga royalti penjualan buku masuk ke kantongnya sendiri.

Pada Rabu (26/8), pengadilan memutuskan Hayward harus membayar sejumlah US$10 juta atau Rp141 miliar kepada Pedroza. Hakim Susan McCoy mengatakan, ia memerintahkan pembayaran itu jika terjadi kesepakatan antara keduanya.

Apabila Hayward tidak punya uang sebanyak itu, propertinya akan disita. Menurut Daily Telegraph, Hayward dilaporkan pernah membeli rumah mewah di Dural dan memiliki klub senam.

Fifty Shades of Grey difilmkan dengan dibintangi Jamie Dornan dan Dakota Johnson. (REUTERS/Paul Hackett)
Pengacara Pedroza, Mike Farris berkata soal keputusan hakim, "Kami sangat senang karena juri telah memberi putusan." Sementara itu, Hayward yang juga diwakili pengacaranya, David Keltner mengaku akan mempertimbangkan keputusan itu dan mungkin mengajukan banding.

Hayward sendiri saat ini tidak diketahui keberadaannya. Ia seakan menarik diri dari sorotan media setelah salah satu buku yang dibidaninya itu melejit di tangan Random House. Menurut Daily Telegraph, ia pernah diundang ke pemutaran Fifty Shades of Grey.

Namun undangan itu tidak dijawab. Batang hidungnya juga tak terlihat dalam pembukaan film Fifty Shades of Grey, 14 Februari lalu. Gugatan atasnya dilayangkan sejak Mei 2014.

(rsa/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER