Jakarta, CNN Indonesia -- Saat grup band new wave asal Inggris Duran Duran (DD) berada di puncak popularitas, era 1985, berbarengan dengan itu muncul sang “pesaing” dari sebuah negeri Nordik di Semenanjung Skandinavia: A-ha.
Beranggotakan Morten Harket (vokal), Magne Furuholmen (keyboard), dan Paul Waaktaar-Savoy (gitar). Ketiganya memiliki “amunisi” untuk mencuri perhatian pencinta musik dan penggemar “
The Five Fab” DD: tampan dan berbakat.
A-ha dibentuk di Norwegia pada 1982. Setelah melalui perjalanan panjang, trio ini merilis album debut
Hunting High and Low dengan
single debut andalan
Take on Me. Album ini terjual lebih dari 10 juta kopi di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak lagu
Take on Me merajai tangga lagu dunia, pamor A-Ha susul menyusul dengan DD. Puncaknya, kedua grup band ini sama-sama didaulat menjadi pengisi
soundtrack film James Bond. DD dengan
A View To A Kill (1995) dan A-Ha dengan
The Living Daylights (1997).
“Lagu
Take on Me memang memiliki
riff yang super menarik,” kata Furuholmen saat diwawancarai Rolling Stone, pada 2005. Video musik lagu ini yang disutradarai Steve Barron meraih enam piala austronaut MTV Video Music Awards 1986.
“Sama sekali tak terbayang kami bakal jadi idola remaja,” kata Furuholmen. “Kami ingin
move on, tapi pihak perusahaan rekaman ingin kami terus membuat lagu dengan formula
Take on Me. Penolakan kami pun dipandang remeh.”
Untung saja, keinginan A-ha untuk
move on didukung para penggemar. Bagaimanapun kualitas musik jauh lebih penting ketimbang unsur komersil semata. Toh terbukti, dengan kreasi sendiri, A-ha bisa menembus Amerika Serikat.
Kini,
Take on Me merayakan ulang tahunnya yang ke-30. Selama itu,
Take on Me telah menginspirasi Coldplay sampai Pitbull. Tahun ini juga, A-ha merilis album ke-sepuluh berjudul
Cast In Steel, kemarin (4/9).
Sekalipun telah membubarkan diri usai tur dunia pada 2010, Harket dkk berniat reuni untuk mempromosikan album anyar sekaligus menggelar tur konser dunia mulai 2016. Pada 15 September mendatang, mereka siap mengisi Festival Musik Rock in Rio di Brazil.
“Luar biasa bisa kembali ke arena yang sebelumnya sempat kami tinggalkan,” Harket kepada Reuters, baru-baru ini. Ia mengaku tak menyesal sempat cuti lama, lima tahun, sejak tur konser terakhir pada 2010 itu.
“Setidaknya kami mendapatkan banyak pembelajaran berharga dari masa cuti kami,” kata Harket. Kini, ia bersama Furuholmen dan Waaktaar-Savoy siap come back dan menjumpai penggemar di seluruh dunia.
Dengan nada canda, Harket pun menambahkan, “Pokoknya, kami akan memainkan lagu Take on Me sampai mati… asalkan publik tak bosan mendengarkannya.”
[Gambas:Youtube] (vga/vga)