Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah calon penonton konser Bon Jovi mengaku kecewa, lantaran tiket yang dibeli di situs
www.ticketbonjovi.com terindikasi palsu.
Meski demikian, salah satu dari mereka, Deki Surahman, tetap berniat untuk menyaksikan aksi band pujaannya tersebut.
Ditemui setelah melaporkan kasus penipuan penjualan tiket konser Bon Jovi ke Polda Metro Jaya, Deki mengatakan bahwa dirinya sudah siap untuk menonton konser Bon Jovi yang akan diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat (11/9) mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap nonton dong nanti," kata Deki dengan wajah antusias.
Deki tetap semangat untuk menyaksikan Bon Jovi lantaran dia memang menjadi penggemar berat dari band yang digawangi oleh John Bon Jovi, David Bryan, Rush Baum, dan Tico Torres itu.
Deki pun memiliki beberapa lagu favorit dari Bon Jovi yang sering ia dengarkan. Dua lagu yang menjadi favoritnya adalah
It's My Life dan
Living on A Prayer.
Saking antusiasnya menonton konser Bon Jovi, Deki akhirnya membeli tiket baru. Agar tidak kembali ditipu, Deki telah memastikan bahwa ia membeli tiket di loket yang resmi.
Sebelumnya Deki menduga ada indikasi penipuan yang dilakukan oleh pengelola situs ticketbonjovi. Dari situs tersebut, Deki membeli tiket kelas Upper Tribune seharga Rp 500 ribu.
Ia memutuskan membeli tiket lewat situs ticketbonjovi, karena nama situs tersebut muncul pertama kali saat dicari melalui internet.
"Kami sudah membeli dan dijanjikan dapat tiket fisik. Tapi saat transaksi ada indikasi penipuan," kata Deki saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/9).
Indikasi penipuan semakin menguat setelah pihak promotor yang mendatangkan Bon Jovi ke Indonesia, Live Nation, mengatakan kalau situs ticketbonjovi bukan penjual tiket resmi dari mereka.
Dari pengamatan Deki, sistem penjualan di situs tersebut sama persis dengan sistem penjualan dari pihak Live Nation, yang menggunakan situs beralamat
www.bonjovijakarta.com. Deki mengatakan dari dari isi hingga cara penjualannya sama persis.
"Kami tak bisa menghubungi mereka lagi sekarang. Sebelumnya, transaksi hanya dari telepon dan live chat. Bahkan ketika kami minta bertemu di kantor mereka tidak dijawab," kata Deki.
Diperkirakan Deki, ada sekitar 60 orang yang membeli tiket melalui situs ticketbonjovi. Namun, dari 60 orang, baru 28 orang yang bisa dimintai kerjasama untuk membuktikan dugaan penipuan tersebut.
Jika benar 28 orang itu tertipu, kerugian yang ditaksir bisa mencapai Rp108 juta. Belum lagi dari puluhan orang yang belum melapor ke pihak berwajib. Hingga saat ini, situs ticketbonjovi masih dapat diakses.
(ard/ard)