'Putih', Elegi Sendu Efek Rumah Kaca di September

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 07:57 WIB
Seolah tak peduli atmosfer ceria khas September, juga hawa sejuk lokasi konser di lereng gunung, ERK mengajak para penonton melangut bersama Putih.
Efek Rumah Kaca (CNNIndonesia/Fadli Adzani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beruntung nian para penonton yang menyaksikan aksi Efek Rumah Kaca (ERK) di Festival Musik RRRECFEST in the Valley, pada akhir pekan kemarin. Sungguh menyenangkan, untuk pertama kali, lagu anyar Putih dibawakan secara live!

Seolah tak peduli atmosfer ceria khas September, juga hawa sejuk lokasi konser di perkemahan Tanakita, Sukabumi, Jawa Barat, ERK mengajak para penonton melangut bersama lirik sendu elegi Putih yang baru dirilis sepekan lalu via SoundCloud.

Dan kematian, keniscayaan. Di persimpangan, atau kerongkongan. Tiba tiba datang, atau dinantikan.” Cholil Mahmud dan kawan-kawan membawakan lirik lagu Putih dengan gaya poliponik, bersahut-sahutan dalam harmoni nan indah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putih boleh dikatakan lagu istimewa. Bukan hanya durasinya saja yang lama—hampir sepuluh menit—tapi juga proses penciptaannya: lima tahun! Sebagaimana keterangan di SoundCloud, lagu ini berulang kali mengalami bongkar pasang.

“Putih, lagu berdurasi 9.48 menit, mulai direkam pada tahun 2010. Rekaman pertama instrumen piano, dilakukan di Pendulum Studio, yang sekarang sudah rata dengan tanah.” Lalu, lagu ini dibongkar pasang di Black dan Als Studio.

“Putih adalah lagu tentang keluarga, gabungan dari dua lagu tentang ‘Tiada’ dan ‘Ada.’” Ide tentang ‘Tiada’ didapatkan dari hasil obrolan dengan Adi Amir Zainun, kawan trio ERK. Sayang, ia mangkat sebelum lagu ini selesai digarap.

“Sedangkan, ide tentang ‘Ada’ bermula dari kebahagiaan akan lahirnya anak-anak kami, penerus penerus kami, harapan-harapan kami. Lagu ini kami dedikasikan untuk mereka.” Demikian bunyi tulisan yang menyertai Putih di SoundCloud.

ERK beranggotakan Cholil (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (bass, vokal latar) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar). Ketiganya bermusik bersama sejak 2001, tapi baru merilis album debut self-titled pada 2007, disusul Kamar Gelap (2008).

Namun di RRRECFEST, ERK tak hanya tampil bertiga, karena Cholil juga membawa serta istri, Irma Hidayana, dan anaknya, Angan Senja. Irma memang vokalis grup band Pandai Besi. Kehadiran orang tercinta di atas panggung, membuat Cholil bersemangat.

"Selamat sore, RRRECFEST," sapa Cholil, ramah. ERK pun segera menggebrak konser luar ruang kali ini dengan sederet tembang hits macam Di Udara, Debu-Debu Berterbangan, Desember. Sontak para penonton kompak menjadi “penyanyi latar” ERK.

"Kami menyanyikan musik bernuansa lembah, jadi maaf kalau banyak echo-nya ya," tutur Cholil. Tentu saja para penonton tak keberatan. Apalagi Cholil juga membawa serta bintang tamu, musisi asal Bandung, Bin Idris, atau biasa dipanggil Haekal.

"Haekal mana, nih?" tanya Cholil sebelumnya akhirnya si musisi yang dicarinya bergegas naik ke atas panggung. Bersama, mereka menyanyikan Debu-Debu Berterbangan. Seketika temperatur lembah Gunung Pangrango seolah menghangat.

"Terima kasih RRRECFEST, Ruang Rupa, Tanakita,” seru Cholil sebelum menyudahi aksinya bersama ERK, juga anggota keluarganya dan Haekal. Organisasi nirlaba Ruang Rupa atau Ruru adalah penyelenggara konser kali ini.

RRRECFEST in the Valley diselenggarakan sepanjang akhir pekan kemarin, sejak 25 hingga 27 September 2015. Selain Efek Rumah Kaca, juga tampil grup band Pengantar Minum Racun. Tak hanya konser musik, juga digelar workshop dan diskusi.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER