Pertemanan dengan petugas proyektor bioskop Cinema Paradiso, Alfredo, membuat Salvatore Di Vita alias Toto tertarik mempelajari film, termasuk mengoperasikan proyektor bioskop.
Suatu kali, Cinema Paradiso, terbakar. Alfredo terluka, dan semua rol film terbakar. Lalu, bioskop dibangun kembali oleh Ciccio, dan Toto diserahi tugas sebagai petugas proyektor.
Keindahan film yang meraih Academy Award 1989 kategori Film Berbahasa Asing Terbaik ini bukan hanya dari segi kisah maupun visual, juga musiknya yang digarap Ennio Morricone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“
Cinema Paradiso adalah film tentang kekuatan mimpi,” kata Salvatore Cascio, pemeran Toto cilik. “Film ini mengingatkan bahwa kita bisa, dan harus, terus bermimpi.”
“Di film ini, orang-orang pergi ke bioskop untuk bermimpi: dengan menonton film bagus, mereka melupakan segala masalah. Toto juga punya mimpi menjadi sutradara.”