Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan tamu menghadiri acara pembukaan Frankfurt Book Fair 2015 di Jerman, Selasa (13/10) pukul 17.00 waktu setempat atau Rabu (14/10) dini hari ini waktu Indonesia. Kegiatan itu istimewa, lantaran tahun ini Indonesia menjadi Tamu Kehormatan di salah satu rimba buku tertua dan terbesar di dunia itu.
Dari akun resmi Facebook Komite Nasional, Pulau Imaji terlihat beberapa perwakilan Indonesia menghadiri kegiatan itu. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Kebudayaan & Media Jerman Profesor Monika Grutters, Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann, Presiden Direktur Frankfurt Book Fair Juergen Boos pun tampak menghadirinya.
Pembukaan juga dihadiri sastrawan Indonesia serta pegiat dunia penerbitan setempat, pun media dalam dan luar negeri. Tamu undangan memenuhi ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies yang dalam kesempatan itu mengenakan batik, menyampaikan melalui pidatonya, Indonesia mendapat kesempatan baik dengan menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. Kata Anies, Indonesia sadar bukan negeri yang dikenal terutama di dunia literasi. Karena itu Indonesia ingin melumat batas dan sekat.
Salah satunya dengan menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. Setelah bertahun-tahun berpartisipasi di kegiatan itu, kini Indonesia bisa semakin memperkenalkan dunia literasi dan seni budayanya. Apalagi Indonesia mendapat stan utama yang luasnya lebih dari 2.000 meter persegi. Itu didesain megah.
"Saya percaya, hubungan Jerman dan Eropa dengan Indonesia akan lebih indah melalui percakapan antarbudaya," ujar Anies dalam pidato pembukaannya.
Indonesia mengusung tema
17.000 Islands of Imagination dalam Frankfurt Book Fair 2015. Stan Indonesia disulap menjadi tujuh pulau besar yang merepresentasikan Indonesia, mulai dunia perbukuan, dongeng anak, naskah kuno maupun teknologi digital, hiburan musik maupun film, sampai rempah makanan.
Sejak pukul 12.30 siang waktu setempat, media telah mendapat kesempatan tur berkeliling ke paviliun Indonesia yang dipenuhi sketsa komik maupun kutipan penulis yang ditorehkan ke lentera-lentera indah. Anies mengatakan, seluruh imaji itulah representasi Indonesia.
"Indonesia dibangun lewat imajinasi, bukan penaklukan," ucap Anies menegaskan dalam pidatonya.
(rsa/vga)