Jazz, Musik Ramah bagi 'Venue' di Kawasan Kota Tua

Vega Probo | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Okt 2015 14:52 WIB
Bangunan kuno buatan kolonial Belanda di kawasan Kota Tua Jakarta cukup kuat bertahan sekalipun kadang dijadikan venue pertunjukan musik.
Bangunan tua di Kota Tua Jakarta cukup kuat dijadikan venue festival jazz. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk ke-dua kali, Festival Jazz @ Kota Tua diadakan di sudut utara Jakarta yang dijejali bangunan warisan kolonial yang memperlihatkan wajah Ibu Kota semasa muda nan sangat Eropa.

Bila sebelumnya acara ini diadakan di plaza atau selasar depan Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) yang luas, maka kali ini berpindah ke bagian dalam museum.

Tepatnya, di hall dan selasar tengah Museum Sejarah Jakarta. Soal perpindahan lokasi ini,  Kepala Unit Kerja Permuseuman Sejarah Jakarta Enny Prihantini menyatakan alasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bila diadakan di plaza seperti tahun lalu, bakal mengundang banyak pedagang asongan,” kata Enny saat jumpa pers di Ruang Etnografi Museum Sejarah Jakarta (23/10).

Keberadaan pedagang asongan yang sulit dibendung, diakui Enny, membuat lokasi acara menjadi kumuh, tak sedap dipandang mata. Belum lagi sampah yang bertebaran.

Dengan diadakan di dalam kompleks Museum Sejarah Jakarta, diyakini Enny, arus pengunjung lebih mudah diatur dan diawasi, juga tentu saja bebas pedagang asongan.

Mengingat musem ini berisi benda bersejarah, Dwiki Darmawan, selaku produser Festival Jazz @ Kota Tua Jakarta, mewajibkan para pengunjung menjaga kebersihan dan kelestariannya.

Kota Tua Jakarta memang kawasan istimewa. Di sini, berdiri banyak gedung warisan kolonial Belanda berusia ratusan tahun yang wajib kita jaga dan lestarikan.

Digelarnya pertunjukan musik di museum, menurut musisi jazz Idang Rasjidi, merupakan salah satu cara untuk menggairahkan museum agar tak melulu dianggap angker atau konservatif.

Namun bagaimana dengan efek yang ditimbulkan pertunjukan musik bagi venue kuno seperti museum di Kota Tua? Adakah kegiatan yang dijejali ratusan orang ini malah merusak museum?

Menurut arsitek Budi Lim, yang memiliki perhatian soal konservasi dan restorasi bangunan tua, termasuk di kawasan Kota Tua Jakarta, pertunjukan musik di museum relatif aman.

“Musik jazz umumnya kan tidak terlalu kencang, jadi aman untuk bangunan tua seperti museum,” kata Budi saat dihubungi CNN Indonesia via telepon, pada Jumat (23/10).

Menurut Budi, musik jazz tidak seperti musik rock atau heavy metal yang ingar-bingar dan membuat adrenalin penikmatnya terpicu untuk beraksi gila-gilaan.

Bangunan kuno buatan kolonial Belanda di kawasan Kota Tua Jakarta, diyakini Budi, cukup kuat bertahan sekalipun kadang dijadikan venue pertunjukan musik.

Menurut Budi, pertunjukan musik di museum biasa digelar di Eropa. Hal senada juga disampaikan Dwiki dan Idang. Yang penting, semua orang turut menjaga kelestariannya.

Berbeda dengan acara Festival Jazz @ Kota Tua Jakarta kali pertama pada tahun 2014 lalu, ada banyak kejutan di acara kali ke-dua, pada tahun 2015 ini. Uniknya, kejutan itu justru baru pertama kali disuguhkan.

Untuk pertama kali, panggung tak dibangun di plaza di muka Museum Sejarah Jakarta, melainkan di selasar tengah dan hall. Hal ini dilakukan Enny agar venue tetap nyaman, tanpa pedagang asongan.

Tahun ini, juga untuk pertama kali musisi jazz mancanegara diajak berpartisipasi dalam Festival Jazz @ Kota Tua Jakarta ke-dua, di antaranya World Peace Trio serta Ligo Trio bersama Mark Wingfield.

Selain nama-nama yang telah disebut di atas, acara ini juga dimeriahkan oleh Tesla Manaf, Iga Mawarni, Ermy Kullit, Balawan, Rieka Roeslan, Tohpati, Indra Aryadi bersama Krishna Balagita dan Zoltan Renaldi, dan lain-lain.

Acara Festival Jazz @ Kota Tua Jakarta digelar pada hari ini, Sabtu, 24 Oktober 2015, di selasar tengah dan hall Museum Sejarah Jakarta, mulai pukul sepuluh pagi hingga lewat tengah malam.

Para pengunjung bisa menjangkau venue di kawasan Kota Tua Jakarta, dengan naik kereta atau bus Trans Jakarta. Bila naik mobil pribadi, bisa memarkirnya di lahan parkir di Jalan Cengkeh atau gedung BNI.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER