Jakarta, CNN Indonesia -- Pentolan band Slipknot, Corey Taylor, kembali buka suara mengenai hengkangnya mantan drumer bandnya, Joey Jordison. Dilansir dari wawancaranya dengan Living Out Loud LA belum lama ini, Taylor menjelaskan kalau saat itu Slipknot dan Jardison sudah berbeda kepentingan.
Jordison meninggalkan Slipknot pada 2013. Saat itu pihak Slipknot mengatakan kalau perpisahan Jordison disebabkan oleh masalah pribadi.
"Dengan berat hati, namun kami tetap menghormati keputusan Joey Jardison untuk mengundurkan diri dari Slipknot," tulis keterangan resmi Slipknot pada Desember 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap yang terbaik untuk masa depan Joey. Kami mengerti banyak dari kalian yang ingin mengetahui masalah sebenarnya. Kami segera memberikan respon dalam waktu dekat," lanjut keterangan resmi tersebut.
Dua tahun telah berlalu, dan kini dalam wawancara dengan Living Out Loud LA, Taylor menjelaskan maksud mundurnya Jordison secara lebih rinci.
"Kami berbeda tujuan. Itu adalah keputusan yang berat. Kami tidak bisa lagi bersama. Kami berbeda kepentingan," kata Taylor.
"Hal ini semakin berat setelah Paul Grey (basis Slipknot) meninggal dunia," lanjut Taylor.
Sepeninggal Jardison dan Grey, Taylor mengaku kalau Slipknot semakin dewasa. Apalagi setelah mereka merilis album musik bertajuk .
5: The Gray Chapter pada 2014.
"Band ini sangat unik dan akan selalu unik. Masih banyak orang yang tidak mengerti maksud band ini. Tapi kami tidak merasa khawatir, malah samkin kuat," ujar Taylor.
"Dan disaat sebuah band sudah memiliki kekuatan, semuanya terasa seimbang," Taylor melanjutkan.
Selanjutnya, Taylor membicarakan perihal album baru Slipknot. Ia mengatakan kalau album musik baru bandnya akan seperti album musik The Beatles yang berjudul
Sgt Pepper's Lonely Heart Club Band yang dirilis dengan mewah, lengkap dengan album ganda dan film pendek.
(ard)