Jakarta Biennale 2015, Kreativitas untuk Semua Kalangan

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 19:31 WIB
Siapa pun bebas mengekspresikan kreativitasnya tanpa batas, terutama di program Seni Rupa Kita di ajang Jakarta Biennale 2015.
Jakarta Biennale 2015 (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa bilang seni rupa hanya didominasi seniman atau pegiat seni saja? Kenyataannya, siapa pun bebas mengekspresikan kreativitasnya tanpa batas di bidang seni rupa. 

Keleluasaan ini juga dihadirkan di perhelatan seni rupa kontemporer, Jakarta Biennale, melalui program Seni Rupa Kita, di mana pengetahuan dasar seni rupa disosialisasikan kepada kaum muda.

Jakarta Biennale 2015 akan diadakan di Gudang Sarinah, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, mulai pekan ini hingga Januari 2016 mendatang. Kelak program Seni Rupa Kita akan diestafet ke lokasi lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jakarta Biennale itu sendiri memiliki sebuah kepentingan khusus, yakni edukasi. Melalui Seni Rupa Kita, kami mencoba untuk mengenalkan pengetahuan dasar seni rupa kepada anak muda," ujar Ade Darmawan, seniman dan penggerak Jakarta Biennale, kepada awak pers, Jakarta, pada Rabu (11/11).

Selain aktivitas nyata, Seni Rupa Kita juga dihadirkan dalam bentuk buku yang akan dirilis, pada Desember mendatang. Tujuannya, memberikan pemahaman dasar mengenai seni rupa untuk remaja.

"Buku Seni Rupa Kita Jakarta Biennale itu akan dijadikan sebagai suplemen untuk pengetahuan seni rupa yang telah mereka (anak muda) dapatkan di sekolah," Ade menambahkan.

Buku tersebut merupakan hasil kerja sama sejumlah guru seni rupa Indonesia yang diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pelajar, orang tua, bahkan guru.

Nantinya, buku itu akan disebarkan ke berbagai sekolah dan dapat diakses oleh publik dengan cara mengunduhnya di laman resmi jakartabiennale.net.

Menurut Ade, banyak anak muda Jakarta yang menyukai seni. Salah satu buktinya, banyak siswa SMP yang melukis di dinding-dinding jalan, atau dikenal sebagai street art.

Namun diyakini Ade, mereka belum tentu mengetahui sejarah seni, juga street art. Maka dengan adanya Seni Rupa Kita, diharapkan pengetahuan dasar dan sejarah seni rupa dapat ditransfer kepada mereka.

"Dengan adanya program ini, diharapkan akan muncul kurator-kurator baru dari luar Jawa," tutur Ade.

Selain Seni Rupa Kita, juga ada program Duta Seni. Sebanyak 17 pelajar dari sembilan SMA yang ditunjuk sebagai Duta Seni akan diberi mandat menyebarkan pengetahuan seni rupa kepada kawan-kawan sebaya melalui berbagai proyek seni rupa buatan sendiri.

Namun sementara ini, program tersebut belum dijalankan, mengingat ragam kegiatan seni rupanya masih dirancang dan dimatangkan.

"Ini baru langkah awal," kata Ade. "Program ini akan kami lakukan dalam waktu jangka panjang."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER