Langgam Keabadian Sang Dedengkot Balet

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2015 11:39 WIB
Kepercayaan masyarakat adalah kunci kesuksesan Namarina sebagai sekolah balet pertama di Indonesia serta tertua di Asia Tenggara.
Ilustrasi Namarina (CNNIndonesia/Hanna Azarya Samosir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komitmen menjaga reputasi sebuah institusi atau organisasi, termasuk di bidang seni, tentu saja bukan perkara mudah. Di tengah persaingan ketat, butuh upaya maksimal agar mampu bertahan dan tak terperosok jurang kepunahan. 

Komitmen ini pun berlaku bagi Namarina, sekolah balet pertama di Indonesia serta tertua di Asia Tenggara. Sejak awal, mereka menjaga kualitas pelajaran yang diberikan kepada murid-muridnya, sehingga kepercayaan mereka tidak lekang oleh waktu.

Maya Tamara, putri pendiri sekolah balet Namarina, Nanny Lubis (almarhumah), mengatakan bahwa kepercayaan masyarakat adalah kunci kesuksesan Namarina hingga saat ini. Langgam yang diwariskan sang ibu terus dipegang teguh oleh Maya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namarina didirikan oleh Nanny, sejak 31 Desember 1956. Kala itu, Nanny mendirikan sekolah balet atas dasar minatnya terhadap seni tari gemulai tersebut.

"Masyarakat terus memberikan respon positif. Mungkin karena mereka mendapatkan dan merasakan manfaat dari belajar balet di sekolah ini," ujar Maya kepada CNN Indonesia, saat ditemui di sekolah balet Namarina, Jakarta, pada Kamis (12/11).

Perlu diketahui, seni tari balet memiliki banyak manfaat lain, seperti dapat menyembuhkan penyakit asma, dan menegapkan badan anak-anak yang bongkok. Hal tersebut dianggap membuat masyarakat terus menerus memberikan kepercayaan kepada Namarina.

Selain itu, Maya mengatakan, sekolah balet harus terus meningkatkan kualitas pelajaran yang diberikan, agar dapat bertahan dan selamat dari kepunahan. Untuk merealisasikan hal tersebut, Namarina bekerja sama dengan Royal Academy of Dance dari London, Inggris.

Setiap tahunnya, Namarina mendatangkan dua guru dari sekolah tersebut untuk menilai ujian murid-murid di Namarina. Dengan begitu, kompetensi para balerina di Namarina pun akan menjadi meningkat.

"Namarina bergabung dengan Royal Academy of Dance. Ketika sedang ujian, penguji dari London datang ke sini, mereka yang akan menguji, dua kali dalam setahun," Maya menceritakan.

Tidak hanya itu, para murid yang lulus pun akan mendapatkan lisensi resmi dari Royal Academy of Dance.

Dengan adanya kualitas pelajaran balet, mengutip pernyataan Maya, sekolah balet akan terus diminati masyarakat, sehingga reputasinya akan semakin melebar dan eksistensi di dunia seni tari akan semakin sohor.

"Setiap tahunnya, ada ratusan murid baru, per bulan saja ada 20 hingga 30 murid yang mendaftar. Tahun ini, setidaknya ada 2.000 murid yang belajar di sini," katanya.

Tidak hanya balet, Namarina juga menawarkan pelajaran senam dan modern dance alias tari modern.

Selain kepercayaan masyarakat dan kualitas pelajaran, Namarina juga dapat bertahan karena adanya regenerasi pengajar. Maya menjelaskan bahwa pengajar-pengajar itu selalu diambil dari alumni-alumni Namarina.

"Kami menggodok guru-guru di sini, kami lakukan pelatihan kepada murid-murid, kemudian kami audisi dan uji mereka. Kami selalu mengusahakan guru itu datang dari Namarina, agar ciri khas dan warna Namarina tidak pudar," Maya menceritakan.

Selain regenerasi penonton, Namarina juga melakukan regenarasi murid-muridnya. Sebagai contoh, saat ini Maya sudah memiliki anak yang juga belajar balet di Namarina. Selain itu, cucu-cucu Maya pun ikut turut serta meramaikan dan melestarikan seni tari balet. (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER