Film Joko Anwar Batal Tayang di Singapura

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2015 16:15 WIB
Film A Copy of My Mind seharusnya tayang di Singapore International Film Festival 2015 pada 27 November lalu, namun harus masuk sensor lebih dulu.
A Copy of My Mind tayang di banyak festival film internasional. (Dok. CJ Entertainment)
Singapura, CNN Indonesia -- A Copy of My Mind sudah berkelana ke beberapa negara. Bermodal terbatas, film yang disutradarai Joko Anwar itu mendapat sambutan meriah di Venice International Film Festival 2015, Busan International Film Festival 2015, dan Toronto International Film Festival 2015.

Pada akhir November, film itu juga seharusnya ditayangkan di Singapore International Film Festival 2015 yang digelar 26 November hingga 6 Desember lalu.

Namun seperti terpampang dalam situs web resmi Singapore International Film Festival, penayangan A Copy of My Mind dibatalkan. Film itu seharusnya tayang 27 November 2015 pukul 21.30 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain A Copy of My Mind, film Indonesia lain yang tayang dalam ajang serupa adalah Another Trip to The Moon (Ismail Basbeth), The Hijra (Garin Nugroho), How to Win at Checkers (Every Time) (Josh Kim), dan Melancholy is A Movement (Richard Oh).

Menurut Paolo Bertolin, Programmer Venice International Film Festival yang ditemui CNNIndonesia.com di Singapura baru-baru ini, pembatalan penayangan berhubungan dengan penyensoran oleh lembaga sensor lokal.

"Joko di sini, dia datang sebelum festival. Tapi filmnya tidak diputar," ujar Bertolin.

Menurutnya, itu karena ada adegan yang dinilai sensitif dalam film. "Detailnya sangat kecil. Di monitor salah satu tokoh, ada gambar yang dianggap percintaan sesama jenis," Bertolin menuturkan. Itu tidak diperbolehkan oleh lembaga sensor lokal.

"Seseorang dari festival mengatakan pada saya, totalnya cuma sembilan detik. Tapi itu cukup bagi lembaga sensor," lanjutnya.

Dikonfirmasi kepada Joko selaku sutradara, ia menerangkan pembatalan pemutaran yang membawanya menjadi Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2015 itu bukan karena dilarang lembaga sensor setempat.

"Cuma mau disensor. Tapi, aturan Singapore International Film Festival itu tidak mau memutar film yang disensor. Mereka punya aturan hanya memutar film yang tidak disensor," ujar Joko menerangkan melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Ia sendiri tidak tahu apa yang akan disensor. Namun jika sudah melewati sensor, film yang dibintangi Tara Basro dan Chicco Jerikho itu bahkan boleh tayang di bioskop komersial di Singapura, jika diminta.

"Sama kayak di Indonesia, sensor biasa saja seperti LSF (Lembaga Sensor Film)," imbuhnya. Joko menambahkan, pembatalan penayangan di festival sudah biasa terjadi sehingga itu bukan masalah besar baginya.

Menurut penelusuran CNNIndonesia.com, dari 104 film yang diputar di Singapore International Film Festival 2015, ada tiga film yang pemutarannya dibatalkan. A Copy of My Mind, A Sinner in Mecca, dan Tikkun.

Sementara A Copy of My Mind dan Tikkun tidak diberi alasan mengapa dibatalkan, A Sinner in Mecca yang merupakan film kerja sama antara Amerika Serikat, Arab Saudi, dan India dibatalkan karena mendapat cap "Not Allowed for All Ratings" (NAR).

Label itu diberikan oleh Media Development Authority. Dengan demikian, pemutaran tidak bisa dilakukan untuk seluruh publik.

Meski bernasib demikian di Singapore International Film Festival 2015, A Copy of My Mind tetap ditunggu-tunggu di Indonesia.

Film itu akan tayang medio 2016, dan sudah lolos sensor oleh LSF. "Filmnya juga biasa-biasa saja, tidak ada apa-apanya," tutur Joko. Film itu juga sudah pernah diputar untuk kalangan terbatas dalam rangka Festival Film Indonesia 2015. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER