Jakarta, CNN Indonesia -- "Sekak, mat!" Seruan ini sering terdengar kala salah satu partisipan permainan catur berancang-ancang mematikan bidak raja milik lawan. Permainan ini adalah favorit Jamal (Tanta Ginting), karakter di film
Skakmat.
Digambarkan, Jamal, pria yang kehidupannya jauh dari mapan dan sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek. Ia suka berbicara tak keruan, juga kerap bermain judi agar mendapatkan penghasilan untuk menafkahi ibunya.
Suatu hari, ia dan teman-temannya bermain catur, dan bertaruh menggunakan uang temannya. Sayangnya, ia kalah dalam pertarungan catur itu. Mau tak mau, ia terpaksa harus mengganti uang temannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keadaan bangkrut, Jamal pun bingung. Situasi kali ini membuatnya makin terpojok. Ditambah lagi, ia memiliki seorang kekasih bernama Mirna (Andi Annisa Iasyah), yang kebelet minta segera dinikahi.
Suatu kali, Jamal bertemu seorang penjahat yang mengajaknya melakukan hal ilegal yang sangat berisiko: mengantarkan Dito (Donny Alamsyah), kurir narkoba yang tengah diincar polisi.
Sebagai tukang ojek yang sedang membutuhkan banyak uang, Jamal pun tergiur tawaran Dito untuk bersekutu menjadi kurir narkoba. Jamal tak lagi memedulikan dampak perbuatannya.
Yang penting bagi Jamal, uang yang diberikan si penjahat kepadanya sebagai upah
ngojek bisa langsung digunakan untuk membantu ibunya dan mengadakan pesta pernikahan dengan Mirna.
Namun kondisi semakin memburuk ketika Dito ternyata tidak hanya dikejar oleh polisi, namun juga mafia-mafia narkoba papan atas, yakni Bos Tanah Tinggi (Cecep A. Rahman) dan Mami Tuti (Hannah Al Rashid).
Suatu malam, Jamal harus mengantar Dito menemui Bos Tanah Tinggi. Namun sekumpulan begundal mafia Mami Tuti telah menunggu Jamal dan Dito di luar kediaman Dito, yang membuat keduanya pusing tujuh keliling.
Jamal pun memberanikan diri, ia akhirnya berada di pihak Dito dan membantunya melarikan diri dari begundal jahat Mami Tuti.
Seiring berjalannya waktu, Jamal dan Dito pun semakin dekat. Mereka menceritakan kehidupan masing-masing, yang membuat Jamal tahu bahwa Dito adalah penjahat yang ingin insyaf.
Petualangan mereka pun dimulai, mereka harus kebut-kebutan di jalanan demi menghindari kejaran Mami Tuti cs. Mereka harus adu jotos dengan anak buah Bos Tanah Tinggi.
Karena Dito dan Jamal terlalu lihai melarikan diri, Mami Tuti dan Bos Tanah Tinggi pun bekerja sama demi mendapatkan nyawa Dito, yang telah merugikan kedua penjahat itu.
Film yang mengedepankan
genre aksi dan komedi ini tampaknya mengikuti jejak film Hollywood seperti
Rush Hour milik Jackie Chan atau
Bad Boys dari Will Smith.
Film ini dibungkus dengan tema yang menegangkan, namun tidak jarang diselipkan sisi kekonyolan dalam aksi baku hantam yang membabi buta sampai bersimbah darah.
Demi menghidupkan film yang penuh aksi menegangkan ini jelas dibutuhkan aktor-aktor yang lihai. Donny Alamsyah termasuk aktor profesional yang sudah bermain di banyak film Indonesia, namun tak jarang aktingnya terlihat kaku, terutama di adegan aksi kejar-kejaran dengan penjahat.
Walaupun mengambil tema komedi, film
Skakmat lebih pas ditonton dewasa atau 18 tahun ke atas. Pasalnya, adegan kekerasan, baku hantam dan baku tembak bertubi-tubi memapar mata.
Aksi laga yang ditampilkan seolah tak kenal ampun, termasuk ketika para perempuan juga ikut bertarung melawan para pria. Dalam adegan-adegan seperti itu, para pria tidak segan-segan memukul para wanita hingga berdarah-darah.
Sebagai sebuah tontonan,
Skakmat menyajikan tontonan yang cukup seru dan menegangkan layaknya film-film Hollywood. Lokasi syutingnya yang mengambil tempat-tempat kecil di Jakarta memberikan nuansa beda.
Selain Tanta, Donny, Hannah Dan Cecep, film ini juga dimeriahkan oleh kehadiran Karenina, Peter Taslim, Anna Shirley, Titik Sandhora, Sutan Simatupang dan Melissa Karim.
Rencananya, film yang diproduseri Affandi Abdul Rachman ini akan mulai merambah bioskop-bioskop di seluruh Indonesia mulai besok Kamis, 26 November 2015.
(vga/vga)