Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Anwar pernah mengatakan bahwa film adalah bagian penting dalam hidup manusia. Artinya, jika jumlah penduduk suatu negara makin membengkak, maka bisa jadi permintaan terhadap film pun bakal bertambah.
Hal itu pun bisa terjadi di Indonesia, mengingat jumlah penduduknya lebih dari 250 juta jiwa. Menurut sineas senior Sheila Timothy, pasar film Indonesia akan terus meluas dan permintaan terhadap film lokal akan meningkat.
"Kita lihat dari kondisi Indonesia. Masyarakat kelas menengah memiliki potensi yang besar dan mereka sangat ingin menonton film. Pada 2030 mendatang, jumlah mereka akan meningkat hingga 100 persen," ujar Sheila ketika ditemui di Pusat Perfilman Usmar Ismail (PPUI), Jakarta Selatan, pada Selasa (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditambah lagi dengan fakta bahwa masyarakat kelas menengah adalah kaum yang paling banyak melakukan konsumsi. Nantinya, akan muncul permintaan film-film lokal yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya," saudari kandung aktris Marsha Timothy itu melanjutkan.
Namun pada kenyataannya, peningkatan jumlah orang yang ingin menonton film tidak dibarengi dengan jumlah bioskop di sini.
Menurut petinggi rumah produksi MD Entertainment Manoj Punjabi, jumlah bioskop di Indonesia yang hanya 1.117 layar dianggap tak dapat mengimbangi permintaan film lokal yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Maka dari itu, Sheila dan Manoj berharap Pemerintah segera mencabut Daftar Negatif Investasi (DNI) di bidang perfilman agar nantinya bioskop-bioskop asing dapat merambah Indonesia dan menyediakan layar bagi masyarakat yang ingin menonton film.
"Kita harus melihat bahwa pencabutan DNI itu untuk perkembangan industri film Indonesia, jangan berpikir bahwa asing akan menjajah kita," Manoj menegaskan.
"Ini semua akan membantu pelaku film di Indonesia. Itu juga bisa memperbesar pasar film di sini. Hal itu tentu saja bisa memuaskan dahaga masyarakat akan film."
Menurut putra Raam Punjabi ini, Indonesia tak memiliki alasan untuk menolak pencabutan DNI di bidang perfilman.
"Investor asing akan mencari produser lokal untuk menggarap film budaya lokal. Mereka akan memberikan kita modal. Rumah produksi seperti Disney juga akan distribusi ke sini. Apa itu enggak menguntungkan?" Manoj balik bertanya.
"Dari sisi mana pun, pencabutan DNI asing di bidang perfilman itu menguntungkan kita," ia menambahkan.
(fad/vga)