Jakarta, CNN Indonesia -- Para nomine Oscar 2016 tidak akan pulang dengan tangan hampa meski mereka tidak dipanggil ke atas panggung untuk menerima piala. Mereka masih akan mendapat tas hadiah yang isinya bukan hal murah. Salah satunya, perjalanan liburan gratis ke Israel.
Perjalanan itu senilai US$55 ribu atau Rp736 juta, dan sebagian disponsori pemerintah Israel. Disebut-sebut, itu bagian dari strategi "Brand Israel" untuk mendistraksi ingatan atas okupansi ilegal Israel di tanah Palestina yang berlangsung hampir 50 tahun.
Namun dua kelompok berbasis Amerika Serikat yang berkampanye sebaliknya--mengakhiri okupansi Israel atas teritori Palestina--mendorong para nomine untuk tidak menerima hadiah itu. Rabu (24/2) mereka membuat permohonan di surat kabar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"#SkipTheTrip. Jangan mendukung aparteid Israel," demikian bunyi pesan berbentuk iklan di satu halaman penuh Los Angeles Times itu, seperti dikutip dari Reuters. Permohonan disponsori dua lembaga yakni Kampanye AS Menghentikan Okupansi Israel dan Suara Yahudi untuk Perdamaian.
Yousef Munayyer, direktur eksekutif Kampanye AS Menghentikan Okupansi Israel mengatakan pada Reuters, "Seperti kasus yang terjadi beberapa tahun lalu di Afrika Selatan, selebriti diminta menahan diri dari politik menyembunyikan aparteid."
Perjalanan ke Israel hanya salah satu hal mahal dalam tas hadiah yang diberikan untuk lima sutradara serta 20 aktor dan aktris pendukung maupun pemeran utama. Itu termasuk Leonardo DiCaprio, Sylvester Stallone, Cate Blanchett, Jennifer Lawrence, Matt Damon, dan Kate Winslet.
Namun, pembagian tas hadiah itu sendiri masih menjadi kontroversi. Itu bukan hadiah resmi dari Academy of Motion Pictures and Art Sciences (AMPAS) pengorganisasi Oscar. Isinya beragam, termasuk mainan seks dan alat pengisap ganja.
Pekan lalu, AMPAS sudah mengajukan tuntutan terhadap Distinctive Assets, perusahaan di balik tas hadiah itu. Gugatan dilayangkan karena Distinctive Assets mengklaim dan mempromosikan tas itu atas nama hadiah resmi dari panitia Academy Awards.
Sebelumnya, pemerintah Israel mengonfirmasi telah mengucurkan dana senilai US$15 ribu sampai US$18 ribu (Rp200 juta sampai Rp241 juta) untuk perjalanan 10 hari ke Israel bagi para nomine Oscar tahun ini. Tujuannya, mengatur pemberitaan soal Israel.
"Ini orang-orang paling senior di industri perfilman Hollywood dan pemimpin opini, maka kami tertarik menjamu mereka. Mereka akan mendapatkan pengalaman di Israel langsung dan bukan melalui media," kata Menteri Pariwisata Israel, Yariv Levin.
Belum diketahui apakah para sutradara dan aktor serta aktris nomine Oscar menerima tawaran itu. Namun Stallone sebelumnya menandatangani petisi pro-Israel saat perang Gaza 2014. Nomine lain, Rylance mendukung petisi memboikot budaya Israel.
(rsa)