Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sesi diskusi novelnya yang berjudul
Lelaki Harimau, penulis Eka Kurniawan memberi kejutan dengan mengumumkan novel baru.
Di sampul novel barunya, terlihat seekor monyet sedang bergelantungan dengan tulisan 'O" di bawahnya. Eka memberi judul novel itu "O."
"Aku melihat topeng monyet didandani seperti manusia dan berperilaku seperti manusia. Muncul
aja ide yang bisa menceritakan monyet seperti fabel [cerita tentang hewan] pada umumnya," ujar Eka setelah sesi diskusi novel
Lelaki Harimau di Institute Francais Indonesia (IFI), pada Kamis (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi selain cerita fabel dalamnya juga ada kisah percintaan," lanjutnya.
Eka mengaku bahwa sebenarnya ia tidak suka melihat atraksi topeng monyet, dengan alasan takut. Tetapi mau tidak mau ia memberanikan diri, karena anaknya ternyata sangat menyukainya.
Novel yang akan dirilis Eka pada pertengahan Maret mendatang ini berkisah mengenai dua ekor monyet yang saling jatuh cinta.
Sayangnya, si monyet perempuan harus duluan mati meninggalkan monyet laki-laki, yang bernama O. Sebelum meninggal, si monyet perempuan berharap mereka dapat hidup kembali di dunia manusia.
Mendengar hal itu, O langsung memiliki harapan besar untuk menjadi manusia.
"Ia menjadi monyet dalam atraksi topeng monyet yang menirukan gerak-gerik manusia seperti menjadi tentara dan belanja ke pasar. Ia berpikir bahwa kekasihnya sudah jadi manusia dan dia akan berlatih jadi manusia lewat topeng monyet," kata Eka.
Dalam novel ini, O merasa bahwa kekasihnya adalah penyanyi dangdut. Eka sengaja membuat karakter kekasih O sebagai penyanyi dangdut karena menurutnya dangdut memiliki kebudayaan yang dekat dengan Indonesia dan kostum penyanyi dangdut memiliki visual yang unik.
Eka menjelaskan bahwa ia merasa bosan dengan judul-judul novelnya yang tergolong panjang. Oleh karena itu novel barunya ini hanya di beri judul O.
Selain itu, Eka juga menyatakan tidak memiliki pesan khusus dalam novel barunnya ini.
"Aku membiasakan tidak pernah menyampaikan pesan khusus pada novel. Aku penulis yang menyampaikan sebuah cerita dan membebaskan pambaca untuk menafsirkannya," ujar Eka menutup pembicaraan.
(ard)