Mengenal Jawa Melalui 'Pintu Belakang'

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 23:00 WIB
Seniman Hanafi Muhammad mencoba memperkenalkan budaya dan adat Jawa melalui suguhan yang berbeda dalam pameran bertajuk "Pintu Belakang | Derau Jawa."
Pameran seni di Galeri Nasional Jakarta. (CNN Indonesia/Fadli Adzani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Batik, keris, gamelan, dan wayang. Barang-barang itu identik dengan Jawa. Namun budaya dari pulau berpenduduk terpadat di Indonesia itu lebih dari sekadar barang-barang pusaka itu saja. Jawa lebih dari teritori, istilah, identitas, maupun sebutan.

Itulah yang ingin dibuktikan Hanafi Muhammad, seorang pelaku seni yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah. Ia pun menggelar pameran bertajuk "Pintu Belakang | Derau Jawa" di Galeri Nasional Indonesia sejak Selasa (1/3) sampai 15 Maret mendatang.

Hanafi memberi sajian seni instalasi, lukisan, patung, artistik panggung, maupun seni tari yang menggambarkan Jawa bagi pengunjung yang datang. Gedung A galeri itu pun dipenuhi seni kontemporer tetapi sekaligus bercita rasa tradisional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita masuk pintu belakang untuk mengubah kebiasaan yang selalu masuk lewat pintu depan," ujar Hanafi saat ditanya alasan di balik pamerannya.

Sebut saja seni instalasi bakiak yang terpampang di salah satu sisi dinding galeri. Bakiak, salah satu bagian dari busana tradisional Jawa, ditampilkan Hanafi berbeda dari biasanya. Ada nama-nama orang Jawa di permukaan alas kaki warga pedesaan itu.

"Karya ini dibuat untuk menggambarkan adat orang Jawa yang selalu mengenakan bakiak ke mana-mana," katanya. "Apalagi di pedesaan, belum ada jalan setapak dan jalanan becek. Bakiak menjadi alternatif bagi masyarakat Jawa untuk menghindari kotoran yang akan menempel di pakaian mereka."

Kemudian ada karya berjudul "Sumur Terbalik." Itu  menggambarkan kebiasaan masyarakat Jawa menimba air sumur untuk mandi atau minum. Namun, Hanafi meletakkan sumur secara terbalik.

Tujuannya masyarakat memahami, air tidak datang dari bawah melainkan dari atas, Sang Pencipta.

Tak hanya karya seni instalasi, Hanafi juga memamerkan seni lukisan. Salah satunya lukisan "Taman Sari," di mana masyarakat Jawa percaya bahwa Nyai Roro Kidul sering mandi dan muncul di sana.

Karya-karya itu ditampilkan setelah melakukan riset di beberapa daerah di Jawa, seperti di Tengger, Yogyakarta, dan Purworejo. Demi pamerannya, Hanafi memang giat memahami maksud kebiasaan masyarakat Jawa, termasuk mitos-mitosnya.

Tak hanya pameran seni, "Pintu Belakang | Derau Jawa" ini juga menampilkan lokakarya dan diskusi pembacaan karya bersama narasumber dari beberapa daerah di Indonesia. Yang diperbincangkan, tentu tak jauh-jauh dari adat Jawa. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER