Jakarta, CNN Indonesia -- Penulis Indonesia Eka Kurniawan, berhasil menembus daftar panjang Man Booker International Prize 2016 melalui bukunya bertajuk
Man Tiger atau
Lelaki Harimau.Sebagaimana diberitakan The Guardian, pria berdarah Sunda ini bakal bersaing dengan selusin penulis lain, antara lain Han Kang (Korea Selatan), Elena Ferrante (Italia), Jose Eduardo Agualusa (Angola).
Pencapaian ini membuat nama Eka menjadi penulis Indonesia pertama yang masuk dalam penghargaan bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boyd Tonkin, yang menjabat sebagai salah satu juri dalam ajang penghargaan buku itu, mengatakan bahwa pihak Man Booker International Prize 2016 telah menyeleksi novel-novel fiksi terbaik dunia.
"Ke13 buku yang telah dipilih juri tak hanya menyisipkan cerita dari Brazil ke Indonesia, dari Finlandia ke Korea Selatan, dan dari Angola ke Itali, melainkan juga menyuguhkan keberagaman buku-buku fiksi terbaik hari ini," paparnya.
Selain memberi penghargaan kepada para penulis, Man Booker International Prize pun memberikan apresiasinya kepada para penerjemah buku-buku tersebut.
Ke13 buku tersebut bakal diseleksi menjadi enam buku pada 14 April mendatang. Penulis dan penerjemah bakal dihadiahi uang sebesar seribu poundsterling atau setara Rp18 juta.
Tak hanya itu, pada 16 Mei mendatang, pemenang utama dari ajang tersebut bakal diumumkan, dan penulis serta penerjamah beruntung itu akan mendapatkan kucuran dana hingga mencapai 50 ribu poundsterling, sekitar Rp927 juta.
Belum lama ini, Eka meluncurkan buku terbarunya berjudul super singkat,
O. Ia menegaskan, buku itu terinspirasi topeng monyet.
"Aku melihat topeng monyet didandani seperti manusia dan berperilaku seperti manusia. Muncul aja ide yang bisa menceritakan monyet seperti fabel [cerita tentang hewan] pada umumnya," ujar Eka setelah sesi diskusi novel
Lelaki Harimau di Institute Francais Indonesia (IFI), pada akhir Februari lalu.
"Tetapi selain cerita fabel dalamnya juga ada kisah percintaan," ia melanjutkan.
Eka mengaku bahwa sebenarnya tidak suka melihat atraksi topeng monyet, dengan alasan takut. Tetapi mau tidak mau ia memberanikan diri, karena anaknya ternyata sangat menyukai.
Novel yang akan dirilis Eka pada pertengahan Maret mendatang ini berkisah mengenai dua ekor monyet yang saling jatuh cinta.
(fad/vga)