Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir-akhir ini, industri perfilman Indonesia sedang mengalami peningkatan kualitas. Sebut saja aktor lokal yang main di Hollywood, hingga pemutaran film Tanah Air di festival berskala internasional.
Hal itu pun diakui oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang menegaskan bahwa teknik perfilman Indonesia sudah dapat menyetarai kualitas film-film Hollywood.
Ketika sedang menghadiri pemutaran film
Comic 8: Casino King part 2 garapan Anggy Umbara di Jakarta, pada Jumat (18/3) malam, Ahok menjelaskan bahwa film-film Tanah Air tak dapat dipandang sebelah mata lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira teknik perfilman kita tidak kalah dari Hollywood. Kalau dulu kan masih repot ya dengan teknik pengambilan gambar, dan sutradara lokal sekarang ini juga sudah bagus," paparnya.
Selain itu, Ahok berharap agar masyarakat tidak meremehkan film-film Indonesia dan berkaca pada negara-negara Asia lainnya.
"India saja bisa sukses, Vietnam bisa sukses, kenapa kita tidak?" ia melanjutkan.
Menurut penuturan gubernur DKI Jakarta ke-17 itu, banyak hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mendukung industri perfilman Indonesia, salah satunya adalah dengan menonton film lokal di bioskop.
"Kita juga lagi usahakan bagiamana setiap daerah itu menayangkan film-film Indonesia," tuturnya.
"Memang persaingan sekarang itu tidak mudah, namun orang masih suka nonton bioskop."
Membahas isu bioskop yang masih minim di negara ini, sebuah induk jaringan bioskop Cinemaxx milik Grup Lippo, PT First Media tbk berencana untuk menambah layar sinema hingga mencapai 250 unit pada tahun ini.
Wakil Presiden Direktur First Media Irwan Djaja mengatakan pembangunan bioskop diibaratkan manajemen sebagai proyek infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Hal itu pula yang membuat perseroan memutuskan untuk terjun ke bisnis tersebut mulai dua tahun lalu.
“Potensi sangat besar, saat ini kami memiliki 16 biokop di 11 kota dengan 85
screen atau layar,” ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (3/3).
Irwan berpendapat industri ini memiliki peluang besar, karena saat ini baru terdapat 1.110 layar bioskop di Indonesia. Adapun kebutuhan bioskop di daerah luar kota besar begitu besar, karena hampir tidak ada studio yang memadai yang bagus.
“Potensi ada 5 ribu
screen. Kami sendiri berencana menambah menjadi 250 layar di 40 bioskop. Sekarang 85 layar. Untuk kotanya masih kami
review,” ungkapnya.
(antara/les)