Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi semakin menunjukkan kekuatan untuk menolak aturan seperti pelarangan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Nick Jonas dan Demi Lovato misalnya, membatalkan konser atas nama isu LGBT.
Setelah mereka, kini giliran band asal Amerika Serikat yang membatalkan konser. Dikutip dari NME (20/5), Maroon 5 juga memutuskan tidak tampil di Carolina Utara karena alasan LGBT.
Grup yang digawangi Adam Levine itu menganggap aturan yang mengharuskan transgender menggunakan toilet umum sesuai jenis kelamin mereka saat lahir, sama sekali tidak mendukung LGBT seperti seharusnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Levine menjelaskan, memutuskan pihaknya akan membatalkan konser bukan hal mudah. Namun ia yakin, keputusan yang akhirnya diambil pelantun
Sugar itu benar secara moral.
Pembatalan konser di Carolina Utara diumumkan Maroon 5 melalui situs web resmi band itu. "Kami mengumumkan akan membatalkan konser di Charlotte dan Raleigh, Carolina Utara karena adanya peraturan undang-undang terbaru mengenai HB2. Ini keputusan sulit bagi kami," demikian ditulis.
Keterangan itu berlanjut, "Kami tidak ingin 'menghukum' penggemar kami [karena peraturan tersebut] dengan membatalkan konser. Tapi menurut kami, apa yang kami lakukan ini sudah benar secara moral."
Maroon 5 direncanakan tampil di dua kota, Charlotte pada 11 September dan Raleigh pada 12 September. Belum jelas bagaimana mekanisme dan teknis selanjutnya setelah Maroon 5 memutuskan keduanya dibatalkan.
Belakangan ini sejumlah artis papan atas, Ringo Starr, Pearl Jam, dan Bruce Springsteen juga mengumumkan pembatalan konsernya di Carolina Utara karena hal yang sama.
Springsteen berujar, "Ini lebih penting dari acara rock melawan banyaknya prasangka yang ada. Saya menyuarakan perlawanan untuk orang-orang yang terus menekan kita mundur ke belakang, bukan untuk maju ke depan."
Bukan hanya di Carolina Utara, musisi juga pernah membatalkan konser di Mississippi karena alasan LGBT. Pertengahan April lalu, penyanyi Bryan Adams membatalkan penampilannya untuk memprotes aturan baru di Mississippi yang memperbolehkan orang-orang yang keberatan secara agama untuk menolak melayani pasangan sesama jenis.
(rsa)