Jakarta, CNN Indonesia -- Naskah sekali pun, tak boleh dibawa pulang untuk dihafal oleh para pemain
Star Wars: The Force Awakens. Apalagi kostum yang begitu unik dan berharga. Itu disampaikan Iko Uwais, aktor Indonesia yang terlibat dalam
Star Wars: The Force Awakens, Desember tahun lalu.
Namun kini, penggemar dan masyarakat awam sekali pun bisa memiliki dan membawa pulang helm metal Darth Vader, helm Stormtrooper dengan bercak darah milik Finn, helm hitam Kylo Ren, sampai lightsaber Luke Skywalker yang "diturunkan" kepada Rey.
Diberitakan Reuters, Disney dan LucasFilm akan menjual properti-properti khas dari seri terbaru film waralaba fiksi ilmiah itu. Pameran properti yang digelar di London di bertajuk
Star Wars: Collectibles: Ultimate Studio Edition. Delapan properti yang dijual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harganya beragam: US$1.250 sampai US$3.500. Itu setara dengan Rp17 juta sampai Rp48 juta.
Properti-properti itu tentu hanya replika, bukan yang sungguhan dipakai dalam film. Namun bisa dipastikan itu sangat mirip dengan aslinya, karena Disney dan LucasFilm sendiri yang meminta tim Propshop membuatnya.
Propshop membantu mendesain dan membuat properti untuk
Star Wars: The Force Awakens, yang diproduksi di Pinewood Studios. Propshop sendiri memang berlokasi di Pinewood Studios Inggris. Proyek pembuatan replika itu pertama bagi mereka.
"Untuk pertama kalinya kami membuat cara agar produk-produk ini bisa tersedia untuk kondumen," kata direktur Propshop, James Enright kepada Reuters. Ia mengklaim, properti ciptaan timnya bakal sangat unik.
"Karena mereka sebetulnya datang dari studio itu sendiri. Mereka dibuat oleh seniman dan teknisi film yang biasa melakukan itu [membuat properti film] setiap hari, yang tentu sangat bersemangat dengan apa yang mereka lakukan," ujar Enright melanjutkan.
Enright menerangkan, untuk meyakinkan properti yang dijual benar-benar sama seperti di film, Propshop menggunakan data digital yang dikumpulkan selama pembuatan film, mengombinasikannya dengan teknologi cetak tiga dimensi. Setelah itu, barulah sentuhan akhir dilakukan untuk membuatnya komplet.