Jakarta, CNN Indonesia -- Tampang boleh seram, tapi soal bakat, Marilyn Manson layak diadu. Sepanjang kariernya, pria bernama asli Brian Hugh Warner telah mengkreasikan belasan album musik.
Jumlah belasan itu tak termasuk album kolaborasi sang peraih MTV Video Music Award 1999 dengan musisi lain, macam Linkin Park, Eminem, Lady Gaga dan Avril Lavigne.
Tak hanya itu, si kreatif Manson juga terlibat puluhan judul film, dari
Jawbreaker (1999),
Bowling for Columbine (2002),
Sons of Anarchy (2014) sampai
Salem (2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam film dokumenter
Bowling for Columbine, sutradara Michael Moore sempat 'menuduh' lagu-lagu Manson menginspirasi anak-anak muda untuk berbuat kriminal.
"
Well, saya cuma menyanyikan lagu-lagu rock and roll," Manson mengelak, cermat. "Memangnya siapa yang memiliki pengaruh lebih besar, Presiden atau Marilyn Manson?"
Manson merasa dirinya bukan '
bad guy.' Menurutnya, presiden lah yang bertanggung jawab atas dua produk pangkal tragedi: kekerasan di dunia hiburan dan pengawasan senjata.
Bagi Manson, agaknya tidak ada yang salah dengan kreativitas. Ia pun tak gentar menerima tawaran untuk memerankan karakter Pope, pembunuh bayaran di film
Let Me Make You A Martyr.Dalam cuplikan adegannya, tampak Manson membawa pistol saat hendak membunuh seseorang. Nada datar yang diucapkan oleh Manson membuat ia seperti pembunuh berdarah dingin.
"Anda bisa menembak saya apabila anggota anda cukup ketika saya melewati pintu ini. Anda membunuh teman Anda, bos Anda sudah tiada dan pendapatan Anda sudah hilang."
Akting Manson sangat menyakinkan. Apalagi saat ia melanjutkan ancamannya agar dibukakan pintu, "Ayo lah sudahi percakapan ini. Anda tahu sesungguhnya Anda sudah mati."
Diakui sang pria berusia 47 tahun, keterlibatan di film ini tidak terlepas dari kedekatannya dengan sang teman baik, Mark Boone Junior, yang dikenal lewat
Sons of Anarchy.
"Mark membawa saya dalam proyek ini, kami berteman sejak [syuting]
Sons of Anarchy. Dia mentor saya, dia memberi tahu apa yang harus saya lakukan. Dia selalu mendorong saya, tapi terlalu seperti bos ketika itu."
Meski dikenal sebagai musisi senior di Amerika yang berkiprah sejak 1989, Mason mengaku senang bisa terlibat produksi film. Ia sudah menyelesaikan syuting
Let Me Make You A Martyr.
Kini, ia dilanda penasaran, bakal seperti apa filmnya kelak ditayangkan di bioskop, sebab "itu merupakan peran terbesar yang pernah saya perankan. Setengah dari naskah adalah peran saya."
(vga/vga)