Agensi Daring, Jalan Musisi Menuju Ketenaran

M. Andika Putra | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jul 2016 09:18 WIB
Dengan agensi daring, di mana pelanggan bisa memesan langsung musisi, tidak perlu lagi pihak ke-tiga yang suka memainkan harga.
Barry Likumahuwa termasuk musisi yang percaya pada agensi daring ketimbang konvensional. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya jasa transportasi, kini agensi musisi juga merambah ke dunia digital. Baru-baru ini ada agensi daring yang menjembatani antara pelanggan dan musisi. Hanya dengan berselancar di internet, pelanggan bisa memesan musisi yang diinginkan.

Belum banyak memang musisi yang tergabung dalam agensi daring semacam itu. Kebanyakan masih lebih percaya pada agensi konvensional. Tapi bagi Barry Likumahuwa misalnya, bergabung dengan agensi daring membawa keuntungan tersendiri. Ia termasuk musisi di bawah payung Sky Ark Music.

Pelanggan Sky Ark Music yang menggemari Barry bisa memesan sang musisi langsung lewat situs web mereka. Foto Barry bersanding dengan musisi-musisi lain yang juga bisa disewa, lengkap dengan harganya. Barry yang memang sudah punya nama, punya tanda verifikasi dan berharga Rp30 juta per jam. Lain musisi, lain harga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada CNNIndonesia.com Barry mengatakan, ia bergabung dengan Sky Ark Music sejak awal 2016. Musisi funk jazz asal Jakarta itu tertarik karena merasa agensi musisi daring dapat mempermudah jalannya untuk terkenal, lebih dapat banyak pesanan, dan otomatis lebih banyak penghasilan.

"Agensi musisi online ini sangat membantu musisi. Bisa dilihat secara online banyak musisi yang belum terkenal, akan lebih diketahui orang. Semakin sering dikenal, musisi bisa semakin sering manggung," kata Barry.

Dengan luasnya musisi di Indonesia, pelanggan bisa mencari sesuai yang mereka mau.Barry Likumahuwa, musisi
Pelanggan, kata Barry, saat ini tak terlalu butuh musisi terkenal. Mereka hanya ingin mendengar musisi yang bisa bernyanyi sesuai dengan keinginannya.

"Dengan luasnya musisi di Indonesia, pelanggan bisa mencari sesuai yang mereka mau. Jadi mutualisme banget antara musisi dengan pelanggan, saling menyenangkan," Barry menuturkan.

Dengan adanya agensi daring, musisi sebenarnya tak lagi butuh pihak ke-tiga seperti vendor. Menurut musisi 33 tahun itu, pihak ke-tiga terkadang 'memainkan' harga musisi seenaknya. Misalnya, mereka meminta pembagian hasil yang besar. Informasi antara pelanggan dengan musisi langsung juga bisa terhambat. Menurut Barry, itu akan merugikan sang musisi sendiri.

Dengan agensi daring, pelanggan bisa 'potong kompas,' lebih cepat memesan langsung ke musisi yang diinginkan. "Pernikahan kalau butuh band akan ke EO, EO ke vendor, vendor ke band. Akhirnya band jadi asal dan itu enggak sesuai dengan permintaan yang menikah. Kayak begitu kan enggak enak dan bisa membuat pelanggan kesal," kata Barry.

Bukan hanya soal duit, keuntungan yang dirasakan Barry juga berkaitan dengan pengetahuannya soal musisi Indonesia. Sejak bergabung dengan agensi daring, ia jadi tahu lebih banyak soal musisi-musisi di Indonesia dan talenta masing-masing. Karenanya ia mengatakan, agensi semacam itu sangat bagus untuk musisi independen yang selama ini sulit mendapat tempat.

Barry yang juga memiliki label musik independen BeatLuz Music menuturkan, "Promosi musisi gratis dan kemungkinan penampilan musisi juga lebih banyak."

Meskipun, tak memungkiri agensi daring mungkin bisa jadi pesaing bagi pemilik label mayor. "Kalau bicara label industri, mereka mungkin akan merasa tersaingi, karena label sekarang banyak yang beralih ke manajemen artis. Mereka berusaha sedemikian rupa bagaimana artis bisa menghasilkan banyak buat mereka. Kalau label indie, kan senjatanya komunitas." (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER