Sky Ark Music Keluar Masuk Kafe Memburu Bakat Musisi

M. Andika Putra | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jul 2016 10:15 WIB
Sky Ark Music merupakan agensi daring yang menjadi etalase bagi para musisi. Mereka mengumpulkan talenta dari kafe ke kafe.
Terkadang band kafe punya kualitas yang tak kalah dari musisi ternama. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan teknologi membawa angin perubahan di dunia musik. Bukan hanya rilis digital dan layanan musik streaming, agensi pun kini ada yang daring. Astrio Feligent, Richard Walelangi dan Kenny Rahmat menggagas agensi musik daring SkyArkMusic.com.

Itu merupakan situs yang bisa jadi jembatan antara musisi dengan pelanggan. Ada sekitar 100 musisi yang sejauh ini tertampung dalam situs web itu. Masing-masing ada ulasan dan harganya. Pelanggan bisa langsung memesan secara daring.

Nama-nama populer bisa dilihat di situs web itu, seperti Barry Likumahuwa. Tapi banyak juga musisi yang namanya masih belum terlalu akrab di telinga. Astrio CEO Sky Ark Music mengaku mendapatkan mereka dari kafe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kami mau ambil semua elemen. Musisi kafe itu berada di dasar, kami merasa mereka musisi yang belum terasah," kata Astrio kepada CNNIndonesia.com belum lama ini.

Untuk itu, tim khusus bentukan Sky Ark Musik sering keluar masuk kafe untuk 'berburu' musisi berkualitas. Jika menemukan yang menarik, langsung ditawari bergabung. "Seperti penjual asuransi, ada yang bagus kami ajak."

Meski menawarkan 'karpet merah' menuju ketenaran, usaha itu tidak selalu berjalan mulus. Banyak musisi yang memutuskan tidak mau bergabung karena belum merasa butuh. Kata Astrio, "Satu bulan pertama 80 persen dari musisi kafe yang kami tawari enggak mau ikut bergabung."

Ketidakpercayaan menjadi salah satu alasan para musisi. Selama ini mereka banyak 'dijahili' pihak ke-tiga. Harga mereka ditentukan oleh agensi band, yang dihubungi langsung oleh kafe tempat mereka diminta manggung. Kesepakatan soal angka biasanya tak diketahui musisi, sehingga itu bisa 'dimainkan.' Pengaruhnya ke kantong.

Astrio mengamati, curahan hati tiap band kafe rata-rata sama: bayarannya tidak sesuai. "Itu terjadi karena tidak ada sistem yang mengatur," katanya. Ia lalu menjelaskan, Sky Ark Music bisa jadi cara memperbaikinya.

Kesepakatan harga dilakukan secara transparan. Bahkan pelanggan bisa melihat langsung harga musisi di situs web-nya. Meskipun, seperti agensi band lain Sky Ark Music tetap mengambil 'jatah' dari situ. Tidak banyak, hanya 12,5 persen dari penghasilan musisi yang akan masuk kantong Sky Ark Music.

Astrio juga menjelaskan, Sky Ark Music akan mendukung apa pun yang diinginkan musisi. Mereka bahkan diberi kebebasan untuk menentukan sendiri profilnya yang tertulis di situs Sky Ark Music. Musisi pun boleh mencantumkan nomor manajer mereka sendiri agar personal.

Ditegaskan Astrio, Sky Ark Music tidak mengikat musisi dengan kontrak. Agensi daring itu hanya berperan sebagai jembatan musisi dengan pelanggan.

"Kami juga mau memberikan promosi musisi supaya tidak itu-itu saja. Banyak dari mereka yang memendam mimpi membuat karya sendiri, tapi harus reaslistis karena mereka butuh membiayai hidup dan tergantung permintaan, sehingga kadang rela dibayar es teh aja," kata Astrio.

Kelamaan, penolakan pun berkurang menjadi hanya 50 persen.

Diakui Astrio yang juga sering ikut terjun langsung ke kafe-kafe, ia sering menemui musisi yang kualitasnya baik tapi hanya punya sepetak panggung di kafe. Ia mengaku terkejut, karena mereka sebenarnya tidak kalah dengan musisi lain yang sudah punya nama.

Blessed Theresa, XXX Impact, Lady on Ukulele dan Ricky and Friend termasuk musisi-musisi di bawah payung Sky Ark Music yang ditemukan di kafe dan memainkan musik dengan baik sesuai genrenya yang dipilih masing-masing. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER