Batik dan Ribuan Tusuk Satai Memukau Kanada

Rizky Sekar Afrisia & Antara | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2016 14:00 WIB
Indonesia berjaya di Surrey Fusion Festival 2016 yang diselenggarakan di Kanada, selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Sate menjadi salah satu penarik kunjungan masyarakat Kanada ke Paviliun Indonesia. (katesokate/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kanada tengah menikmati musim panas. Kemeriahan festival menjadi salah satu tandanya. Konsulat Jenderal RI untuk Vancouver, Yudhono Irawan mengatakan, warga Kanada memanfaatkan cuaca hangat dan cerah dengan kegiatan luar ruang.

Festival budaya menjadi salah satunya. Dan dalam Surrey Fusion Festival, festival budaya dan kuliner terbesar di Provinsi British Columbia, Kanada kali ini Indonesia ikut ambil bagian.

Selama dua hari pada akhir pekan lalu di Surrey, kota terbesar kedua di daerah Metro Vancouver, sekitar sejam dari Downtown Vancouver, Indonesia menjadi primadona. Paviliun Indonesia semarak, meriah, dan hampir tak pernah sepi pengunjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak kurang dari 95 ribu pengunjung memadati Holland Park dalam dua hari festival. Salah satu tujuan mereka adalah mengunjungi 'Indonesia.'

Bukan hanya ornamen Bali seperti payung dan gapura serta booth foto penari Cendrawasih yang memikat mereka. Kegiatan-kegiatan di dalamnya yang seru juga membuat pengunjung berdatangan.

Indonesia punya tiga paviliun dalam festival tahunan lambang multikulturalisme dan keragaman itu. Indonesia ingin meningkatkan pemahaman masyarakat soal Zamrud Khatulistiwa melalui budaya, kuliner, dan kopi Indonesia.

Paviliun pertama menampilkan informasi berbagai destinasi wisata Indonesia, produk, dan garmen. Paviliun ke-dua menjajakan kuliner autentik Indonesia yang menjadi favorit pengunjung. Satai ayam, mi dan nasi goreng, bakso, tahu isi, bakwan jagung, serta es campur habis diburu orang.

Sebagai ukuran besarnya antusiasme masyarakat terhadap kuliner Indonesia, tidak kurang dari 2.800 tusuk satai habis terjual dalam dua hari.

Di paviliun ke-tiga, ada aneka kopi yang bisa dihirup dan disesap. Biji kopinya sekaya Indonesia, berasal dari Toraja, Flores dan Ijen Plateau. Paviliun itu juga menyajikan produk makanan kemasan Indonesia seperti mi instan dan biskuit.

Pada parade budaya yang biasanya sangat ditunggu-tunggu, KJRI Vancouver mengajak tiga pelajar Indonesia memamerkan kostum batiknya. Tak disangka, seperti diberitakan Antara, karnaval itu berhasil mengundang kekaguman pengunjung.

Partisipasi tahun ini semakin terasa istimewa karena di pengujung festival Indonesia berhasil meraih penghargaan juara ke-dua "The Best-Dressed Pavilion 2016." Dekorasi dan penataan paviliun dianggap paling menarik pengunjung.

Selain Indonesia, terdapat 38 partisipan dari beberapa negara antara lain Aljazair, Afrika Selatan, Afghanistan, Belgia, Barbados, Chile, Filipina, Fiji, Ekuador, El Savador, Ghana, India, Jerman, Jamaika, Kongo, Kenya, Kanada.

Ada pula partisipasi dari Kolombia, Meksiko, Metis, Nigeria, Nepal, Pakistan,Palestina, Peru, Perancis, Rusia, Skotlandia, Turki, Taiwan, Thailand, Tonga, Tiongkok, Togo, Vietnam, Zambia, dan kelompok masyarakat First Nation dalam festival itu. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER