Jakarta, CNN Indonesia -- Histeria penggemar pernah membuat The Beatles frustrasi. John Lennon pernah mengakui saat diwawancara, histeria penggemar itu mengubah konser terakhir The Beatles di Candlestick Park Los Angeles menjadi 'pertunjukkan aneh.'
"Musiknya jadi tidak bisa didengar," katanya. Hari terakhir di Candlestick Park itu membuat The Beatles sadar, itu waktunya berhenti.
Tapi kini The Beatles kembali. Dua personel yang masih hidup, Paul McCartney dan Ringo Starr kembali tampil bersama. Kali ini bukan di atas panggung, melainkan di karpet merah sebuah pemutaran perdana film dokumenter baru, Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film itu sendiri memang tentang The Beatles, berjudul
Eight Days A Week: The Touring Years. Disutradarai Ron Howard, film itu berisikan dokumentasi masa-masa kejayaan sang grup legendaris selama menjalani tur konser.
Malam itu menjadi ajang reuni bagi keduanya untuk tampil bersama di hadapan publik. Mengutip
Inquirer, itu juga kali pertama mereka menyaksikan band-nya sendiri tampil secara
live, meski hanya lewat film.
"Sangat emosional," ungkap McCartney usai menyaksikan rekaman arsip film saat ia masih manggung bersama Starr dan mendiang John Lennon serta George Harrison.
Tampil dalam penayangan perdana di London yang diikuti premiere dunia di Liverpool itu, McCartney mengatakan bahwa
Eight Days a Week: The Touring Years membawa kembali dirinya pada masa-masa indah bersama band legendaris yang dirintisnya,
"Jelas kami mendapat kenangan besar bermain dengan John dan George. Sangat emosional dan istimewa menonton itu lagi,” kata pria yang kini berusia 74 tahun itu.
Tak hanya personel utama saja yang hadir dalam perayaan besar The Beatles itu, istri mendiang Lennon, Yoko Ono dan mendiang Harrison, Olivia turut datang. Sejumlah selebriti seperti Madonna, Liam Gallagher, Terry Gilliam, dan Michael Palim juga masuk dalam jajaran undangan.
Setengah abad sejak The Beatles bermain untuk konser terakhir mereka di Candlestick Park Los Angeles, Starr mengatakan keabadian popularitas mereka begitu indah. "Orang-orang mencintai the Beatles. Kebetulan kami menjadi bagian dari mereka dan kami berada di sini sekarang," katanya.
Dalam film itu, ditunjukkan betapa besar The Beatles hingga penggemar begitu menggilainya. Ke mana pun mereka pergi, selalu ada kerumunan fans yang disebut Beatlemania. Wawancara Lennon yang mengungkap betapa itu aneh bagi mereka, ada dalam salah satu adegan film.
[Gambas:Youtube]Disinggung sebelumnya, histeria itu menjadi salah satu alasan The Beatles memutuskan berhenti. McCartney menambahkan, ia adalah orang terakhir dari grup itu yang memutuskan menyerah tampil secara
live di hadapan penggemar.
"Kami melakukannya di Candlestick Park. Banyak sekali teriakan dan kami jadi tidak menikmati pertunjukan. Kami semua berpikir itu seperti 'darah neraka,'" ucapnya pada BBC Rabu (14/9) lalu.
Meski hari-hari itu saat kegilaan penggemar membuat mereka merasa sedemikian frustrasi, McCartney tetap senang menyambut penayangan dokumentasi itu.
“Hal mendasar tentang The Beatles adalah bahwa kami band kecil yang besar. Jadi untuk melihat kami tampil sebagai band adalah hal besar, karena tanpa itu kami tidak bisa rekaman. Itu dasar dari segala sesuatu yang membuat kami berkarya,” katanya.
(rsa)