Film 'BLTDA 2': Cerita Muslim, Amerika, dan Klaim Erdogan

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2016 19:48 WIB
Film itu menceritakan perjuangan perempuan Muslim menemukan fakta bahwa sebelum Colombus menemukan Amerika, sudah ada Muslim China yang mengunjunginya.
Acha Septriasa, bintang utama Bulan Terbelah di Langit Amerika 2. (CNN Indonesia/Kiky Makkiah)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Klaim Erdogan menginspirasi cerita film,” demikian inti berita salah satu media di Turki, Turki Radio and Television World. Itu mengarah pada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Sementara cerita yang dimaksud, adalah salah satu karya anak bangsa, film dari Indonesia.

Klaim Erdogan yang dirujuk pemberitaan itu adalah, “Muslim menemukan Benua Amerika tiga abad sebelum Christopher Colombus.” Itu dianggap menjadi dasar pembuatan film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2, sebuah karya Indonesia yang disutradarai Rizal Mantovani.

Film itu pun menjadi perbincangan hangat di Turki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BTDLA 2 memang mengisahkan bagaimana peran Muslim dalam penemuan Amerika. Film itu bahkan ber-tagline—yang dalam trailer disuarakan Abimana Aryasatya sebagai salah satu pemeran utama—“Apakah muslim penemu Amerika?” Hanum Rais, wartawan, yang diperankan Acha Septriasa dikisahkan membuktikan Muslim China mendarat lebih dahulu di Amerika sebelum Colombus.

Cerita itu diklaim terinspirasi dari pernyataan Erdogan yang dilontarkan beberapa waktu lalu, yakni “Muslim menemukan Benua Amerika tiga abad sebelum Christopher Colombus.”

Rangga Almahendra, penulis buku BTDLA 2 yang dalam film itu diperankan Abimana, mengaku tidak terinspirasi oleh Erdogan saat menelurkan karyanya. “Sebenarnya sebelum Erdogan berbicara seperti itu, faktanya memang sudah banyak. Jadi film ini terinspirasi dari banyak fakta,” katanya, yang juga menulis skenario untuk film berjudul sama itu.

Sementara Acha dan Abimana, justru bangga karena film yang mereka bintangi disandingkan dengan pernyataan Erdogan. Menurut Acha, itu merupakan respons yang positif.

Surprise juga mendengarnya. Jadi apa yang disampaikan oleh Mbak Hanum Rais [karakter yang ia perankan, yang juga ada di dunia nyata], paralel dengan pemikiran Erdogan. Menurut saya hal itu lumrah. Cepat atau lambat, analisa bahwa Muslim yang menemukan Amerika, memang bakal berkembang dan menemui jalannya untuk diketahui khalayak luas,” Acha menuturkan.

Diberitakan di televisi nasional Turki, kata Acha, merupakan keuntungan tersendiri. Bukan hanya untuk BTDLA 2, tetapi juga film Indonesia secara keseluruhan. Orang-orang Turki yang menonton itu jadi mendengar soal film Indonesia. Apalagi cuplikan filmnya pun diputar.

“Ini bisa jadi pembuka jalan bagi sineas atau film Indonesia agar bisa dihargai oleh negara lain. Semoga karya dan para sineas kita bisa makin dikenal tidak hanya di dalam, melainkan juga di luar negeri. Itu harapan saya,” ujar Acha melanjutkan pendapatnya.

Abimanan pun sepakat. Dalam keterangan pers dari Falcon Pictures  yang diterima CNNIndonesia.com, Abimana mengatakan bahwa tak peduli siapa pun yang mengapresiasi filmnya—baik presiden maupun orang biasa—yang penting pesan baik dari karya itu tersampaikan.

[Gambas:Youtube]

“Terlebih film ini, begitu mulia pesan di belakangnya. Terutama pesan toleransi dan saling menghargai antara sesama manusia,” kata aktor yang juga membintangi Haji Backpacker itu.

Ia berharap, pesan itu bisa tersampaikan ke belahan dunia mana pun. “Sebuah karya tidak mengenal ruang dan waktu dalam menyampaikan pesan kepada penikmatnya,” ujarnya lagi.

BTDLA 2 juga dibintangi Nino Fernandez, Rianti Cartwright, Ira Wibowo, Hanna Al Rashid, dan Boy William. Film itu rencananya tayang di bioskop Indonesia pada 8 Desember 2016. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER