Tradisi Balas Pantun di Komik 'Peri Bahasa'

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 18:03 WIB
Komik baru Peri Bahasa terinspirasi dari budaya berbalas pantun dan penggunaan peribahasa di kalangan masyarakat Indonesia.
Peluncuran perdana Kosmik MOOK edisi #1 tahun 2017, di antaranya memperkenalkan debut 'Peri Bahasa,' komik baru karya Fachreza Octavio dan LSS yang terinspirasi dari budaya berbalas pantun di Indonesia. (Dok. Kosmik)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peri Bahasa, karya baru bergenre fantasi yang dirilis komikus Fachreza Ocktavio dan LSS, bukan komik biasa. Isinya bukan hanya seloroh iseng atau aksi serius. Komik itu justru terinspirasi dari budaya berbalas pantun di Indonesia.

Komik baru itu akan menjadi sisipan dalam Kosmik Second Orbit Issue 01 yang dirilis oleh platform penerbitan komik lokal Kosmik.

Melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com pada Selasa (24/1), Peri Bahasa berusaha mengangkat budaya berbahasa dan pantun ke dalam komik dengan menggabungkan budaya lokal [peribahasa dan ungkapan] dengan genre laga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Peri Bahasa juga membahas dua sisi berbeda dalam konsep berbahasa, antara kebebasan dan keteraturan berbahasa.

"Dunia dalam komik ini terbentuk oleh bahasa, semua elemennya terbentuk oleh bahasa. Ada sekelompok orang yang memanipulasi bahasa supaya bisa menguasai dunia sesuai yang mereka inginkan," ungkap Fachreza.

Soal proses di balik pembuatan komiknya, kreator yang sebelumnya dikenal lewat komik Panji dan Cermin Putih itu mengaku karya barunya lahir dari obrolan tengah malam.

“Kalau peribahasa menjadi media berantem ala-ala komik populer, kayaknya bagus juga ya?” pikir Fachreza saat itu. Menurutnya, itu bagus menggenjot orang untuk belajar bahasa dengan lebih menyenangkan.

Peri Bahasa memang berusaha menyesuaikan budaya peribahasa agar lebih kekinian dan dapat diterima pembaca muda.

"Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, seringkali dihadapkan pada pertentangan antara penggunaan bahasa sebagai cara berkomunikasi yang sesuai dengan kaidah dan aturan tertentu dengan penggunaan bahasa secara bebas yang beradaptasi dengan perkembangan zaman.”

Peri Bahasa menceritakan tentang Siska, seorang agen baru Polisi Bahasa, bersama seniornya, Mira. Polisi Bahasa bertugas menjaga pemakaian bahasa sesuai aturan agar tidak terjadi kekacauan di dunia. Namun, suatu kelompok bernama Peri Bahasa menentang mereka dan menginginkan penggunaan bahasa secara bebas.

Kosmik Second Orbit Issues 01 yang berisi Peri Bahasa resmi terbit di toko buku, Rabu (25/1) besok. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER